Site icon Berdikarinews.id

45 Anggota DPRD Kudus Resmi Dilantik, Masan dan Mukhasiron Pimpinan Sementara

DPRD Kudus dilantik

Masan (tengah) dan Mukhasiron (kiri) didaulat menjadi pimpinan sementara DPRD Kabupaten Kudus periode 2024-2029.

BERDIKARINEWS.ID – Anggota DPRD Kudus yang juga Ketua DPC PDIP Masan dan Ketua DPC PKB Mukhasiron didaulat menjadi pimpinan sementara DPRD Kudus. Keduanya akan menjadi pimpinan sementara bagi 45 anggota DPRD Kudus yang baru dilantik, Rabu (21/8). Sebanyak 45 anggota DPRD Kudus resmi dilantik di aula gedung DPRD Kudus, Rabu (21/8).

Dua orang pimpinan sementara dipilih dari dua Parpol pemenang Pemilu di Kabupaten Kudus, yakni PDIP dan PKB. Mereka akan menjadi pimpinan sementara hingga alat kelengkapan dewan terbentuk. Pelantikan anggota DPRD Kudus periode 2024-2029 dihadiri Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie dan anggota DPRD Kudus masa jabatan 2019 -2024 dan keluarga anggota DPRD Kudus terpilih.

Usai prosesi pelantikan, Masan mengatakan DPRD Kudus periode baru ini akan segera membentuk alat kelengkapan dewan sebelum nantinya bisa melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

“DPRD Kudus masa jabatan 2019-2024 telah melaksanakan tugas pengawasan, penganggaran, dan legislasi sebaik mungkin. Meski memang masih ada yang belum tercapai,” katanya.

Kepada anggota DPRD Kudus yang baru, Masan mengajak seluruh anggota terpilih untuk merealisasikan janji-janjinya. “Memperjuangkan aspirasi masyarakat yang sudah memilih, walau memang tidak semuanya bisa direalisasikan karena keterbatasan anggaran dan regulasinya,” katanya.

Dari total 45 anggota DPRD Kudus yang resmi dilantik, sebanyak 14 orang legislator merupakan wajah baru. Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah dipimpin langsung oleh Ketua PN Kudus Cut Carnelia. Pelantikan legislator baru berlangsung khidmat.

Yang menarik, ada tiga orang legislator muda yang mewarisi jejak orang tuanya menjadi wakil rakyat. Ketiganya yakni Muchammad Chaedar Ali Ma’roef, Lailatus Sa’idah, dan Muhammad Nawawi Hidayatullah.

Chaedar merupakan putra dari Moch Maruf, anggota DPRD Kudus dari Partai Demokrat periode 2009-2014. Chaedar yang juga maju dari Partai Demokrat di Dapil II (Kecamatan Gebog dan Kaliwungu), harus menunggu putusan sengketa Pemilu di Mahkamah Konsitusi sebelum akhirnya ditetapkan sebagai anggota DPRD Kudus terpilih.

Pasalnya, Chaedar yang mengumpulkan sebanyak 4.302 suara harus menghadapi gugatan sengketa hasil pemilu dari koleganya sesama caleg Partai Demokrat yang hanya berselisih 13 suara. “Kemarin perjuangannya memang luar biasa. Alhamdulillah hasilnya sesuai harapan kami,” kata Chaedar.

Lailatus Saidah juga “mewarisi” kursi dari ayahnya, Ilwani. Bedanya, jika Ilwani yang merupakan anggota DPRD Kudus tiga periode sejak 2009 maju dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lailatus memilih maju dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ia melenggang ke gedung DPRD Kudus setelah berhasil mengumpulkan suara sebanyak 4.585 suara sekaligus mengamankan kursi ke-5 di Dapil III (Kecamatan Jekulo dan Dawe). Lailatus Saidah, merupakan satu dari empat anggota DPRD Kudus perempuan, dari total 45 orang anggota DPRD Kudus.

Sementara itu, Muhammad Nawawi Hidayatullah tercatat sebagai anggota DPRD Kudus termuda. Pria yang kini berusia 23 tahun terpilih menjadi wakil rakyat setelah mengumpulkan sebanyak 6.523 suara di dapil IV (Mejobo, Bae, dan Undaan).

Nawawi, yang merupakan putra Sutiyo, anggota DPRD Kudus dua periode ( 2014-2019 dan 2019-2024). Keduanya maju dari partai yang sama, yakni PPP. “Bisa dibilang Dapil IV sangat keras, persaingannya sangat ketat,” katanya.

Dia pun mengakui sosok ayah menjadi salah satu dorongan untuk maju ke Pemilu 2024. “Karena ayah memang sudah dua periode dan kesehatannya menurun, maka kami berjuang menggantikan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan baik,” katanya.

Hadirnya dua anggota DPRD Kudus muda dari PPP itu pun disambut positif Ketua DPC PPP Kabupaten Kudus KH Zainudin Rusydan. “Dengan legislator muda ini PPP siap mewarnai legislatif di Kudus. Kebetulan tiga anggota DPRD Kudus dari PPP, termasuk saya, semuanya orang baru di DPRD Kudus,” katanya.

Sementara itu, dua anggota DPRD Kudus terpilih tampil beda saat menghadiri pelantikan anggota DPRD Kudus masa jabatan 2024-2029, Rabu (21/8/2024). Tak seperti legislator lainnya yang datang menggunakan mobil pribadi, dua wakil rakyat ini tampil nyeleneh.

Sebanyak 45 orang anggota DPRD Kudus periode 2024-2029 diambil sumpah pada pelantikan di aula gedung DPRD Kudus, Rabu (21/8/2024).

Anggota DPRD Kudus dari PDIP Muhammad Antono datang diantar puluhan tukang ojek Sunan Muria. Sementara itu, Anggota Partai Gerindra Sandung Hidayat datang menumpang kendaraan bajaj.

Usut punya usut, Antono wakil rakyat dari dapil Jekulo – Dawe ini pernah bekerja sebagai tukang ojek pada tahun 2002-2006. Antono mengisahkan, saat masih aktif sebagai tukang ojek ia terdaftar sebagai anggota Armuba (Armada Muria Bangkit), komunitas ojek Muria yang beroperasi pada malam hari.
Pensiun sebagai tukang ojek, ia kemudian beralih profesi sebagai event organizer sekaligus pegiat wisata di kawasan Muria.

“Meski saya sudah tidak menjadi tukang ojek, namun komunikasi saya dengan anggota Armuba masih terjalin baik. Bahkan kemarin mereka membantu saya dalam pemenangan di Pemilu lalu,” katanya.

Tak ingin jadi kacang lupa kulitnya, Antono siap memperjuangkan aspirasi para tukang ojek termasuk bagaimana mengembangkan dunia wisata di Kabupaten Kudus.

Beda Antono, beda lagi Sandung Hidayat. Anggota DPRD Kudus dari Partai Gerindra ini datang diantar dua bajaj. Satu ia tumpangi, satu lagi ditumpangi keluarganya. “Ini bajaj saya sendiri, surat-suratnya resmi. Saya dapat dari lelangan di Jakarta,” katanya.

Kehadiran Sandung menyita perhatian para tamu undangan yang sudah memadati aula gedung DPRD Kudus. “Ini saya pakai bajaj sebagai bentuk filosofi menuju DPRD Kudus ini memang tidak murah, tapi harapannya ke depan ongkos ke sini bisa lebih murah,” ucap Sandung.

Sandung sudah dua periode ini terpilih menjadi wakil rakyat. Ia mengakui ongkos politik untuk menjadi seorang legislator tak sedikit.
“Dengan membawa bajaj ini harapan kami di tahun depan ongkosnya ini bisa murah,” katanya.(lis)

Exit mobile version