Kudus, berdikarinews.id – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sunan Kudus melakukan aksi kemanusiaan dengan memberikan sembako kepada pedagang kaki lima (PKL). Aksi dilakukan mengingat dampak pandemic yang cukup berat bagi perekonomian, terutama PKL yang selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak bisa berjualan maksimal.
Ketua PMII Sunan Kudus Naili Riski Setiawan mengatakan, dampak pandemi sangat terasa bagi pedagang, terutama PKL. Seperti PKL alun-alun maupun objek wisata Colo yang mati karena PPKM. ” atas dasar peduli kemanusiaan serta mengaktualisasikan nilai dasar pergerakan PMII yakni Hablum minannas, kami melaksanakan aksi ini,” katanya Minggu (8/8/2021).
Covid-19 dan PPKM memang berdampak besar pada sektor ekonomi, walaupun PPKM harus dilakukan untuk menekan laju penularan covid-19. Sehingga semua pihak perlu saling menguatkan untuk menghadapinya.
Karena satu sisi, PPKM untuk menakan laju penularan covid-19, namun satu sisi juga mengahntams ektor ekonomi. Bahkan warga Desa Colo yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata juga sudah mulai menjual asset yang dimiliki untuk bertahan hidup.
Pihaknya tergerak memberikan bantuan semabko untuk sedikit meringankan beban. Bantuan sembako yang diberikan berasal dari uang iruran kader PMII. Ada Rp 3.000.000 yang terkumpul dan kami salurkan ke warga yang terdampak.
”Memang tidak banyak, namun yang terpenting adalah kepedulian kita kepada warga dan diharapkan warga yang lebih mampu juga bisa saling membantu,” terangnya.
Koordinator Lapangan Aksi Peduli Kemanusiaan Mukhlis menambahkan, pihaknya berharap aksi yang dilakukan bisa membantu warga. Selain itu juga bisa memebrikan dukungan kuat kepada masyarakat untuk menghadapi pandemi.
Dirinya juga berharap agar Pemkab Kudus terus melaksanakan program dalam mengatasi pandemi dengan baik. Sehingga semua sektor yang ada di Kudus bisa terus bergerak, terutama PKL dan pelaku wisata bisa tetap eksis.
Salah satu PKL Colo Rufiah mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan, karena selama PPKM memang mata pencahariannya mati total. Sehingga dirinya kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.(sol)