Site icon Berdikarinews.id

Antisipasi Bencana, Ketua DPRD Kudus Ajak Warga Lakukan Deteksi Dini

antisipasi bencana

Ketua DPRD Kudus H Masan SE MM secara simbolis menyerahkan bantuan sarpras untuk Destana di Kabupaten Kudus, pada apel gelar kesiapsiagaan penanggulangan bencana, Senin (20/11).

BERDIKARINEWS.ID – Sinergi menjadi kata kunci antisipasi potensi bencana. Seiring meningkatnya curah hujan, Pemerintah Pusat telah menyampaikan ancaman bahaya hidrometeorologi basah. Ketua DPRD Kudus H Masan SE MM mengatakan, peringatan ini perlu ditanggapi serius dengan meningkatkan sinegisitas seluruh elemen masyarakat.

Penanganan potensi banjir di wilayah permukiman perlu diantisipasi mengingat curah hujan yang meningkat belakangan ini. Ketua DPRD Kudus H Masan SE MM mengatakan, selokan dan saluran air termasuk sungai perlu kembali dicek agar tidak terjadi sumbatan.

Masan mengatakan, upaya pembersihan sampah perlu dilaksanakan secara mandiri dan gotong royong oleh masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

“Termasuk laporan Sungai Gelis yang banyak eceng gondok. Nanti akan kami usulkan ke bupati agar bisa menggerakkan petugas dan relawan untuk menyelesaikannya,” kata Masan usai mengikuti apel gelar kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Alun-alun Kudus, Senin (20/11).

Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Masan mengajak masyarakat untuk turut bersama-sama gotong royong menyelesaikan persiapan seluruh potensi yang menimbulkan bencana alam pada musim penghujan.

“Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, harus bersama masyarakat dalam mengatasi permasalahan saat musim hujan tiba seperti kerja bakti membersihkan lingkungan,” katanya.

Masan mengatakan, pihaknya menyebut peran di seluruh lapisan masyarakat mulai dari desa hingga seluruh lapisan pemerintah daerah untuk terus menggerakkan warganya melakukan mitigasi bencana demi kepentingan bersama.

TANGGAP BENCANA : Ketua DPRD Kudus H Masan SE MM bersama Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan dan Forkopoimda serta para relawan kebencanaan pada apel gelar kesiapsiagaan penanggulangan bencana, Senin (20/11).

Mitigasi dan pemetaan wilayah rawan bencana diharapkan dapat dilakukan sedini mungkin. Oleh karena itu, lanjut Masan, perlu adanya kolaborasi serta bersinergi antar lembaga dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana.

“Simulasi bencana seperti hari ini penting dilakukan seperti latihan yang hari ini dilakukan itu sangat penting, kami mengapresiasi serta mendukung langkah yang diambil untuk meminimalisir dampak saat terjadi bencana,” terangnya.

Pihaknya juga menyebut perkembangan teknologi saat ini penting digunakan karena dapat menyampaikan suatu informasi dengan cepat.

“Alhamdulillah kita sudah dimudahkan dengan teknologi komunikasi seperti adanya WA group jadi teman-teman dapat berbagi kabar dan tanggap merespon dengan cepat ke lokasi yang rawan bencana,” katanya.

Masan menambahkan, pihaknya juga mendapat banyak keluhan ruas Kudus – Purwodadi yang kerap muncul genangan di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Ruas jalan tersebut kerap tergenang saat hujan turun.

Masan mengatakan, genangan dipicu tidak adanya saluran drainase di sepanjang jalan itu. Kondisi jalan yang lebih rendah dari perumahan warga di kanan kiri jalan membuat jalan menjadi sungai saat hujan turun.

“Yang dibutuhkan ruas jalan itu adalah drainase entah di kanan kiri jalan, atau satu sisi jalan saja. Nanti Dinas PUPR kami minta untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jateng karena ruas jalan tersebut menjadi kewenangan Pemprov Jateng,” katanya.

Masan mengatakan, di ruas jalan itu perlu dibuat drainase menuju ke sungai Bakinah. Dengan begitu, air hujan bisa mengalir lancar sehingga tidak muncul genangan. (lis)

Exit mobile version