Kudus, berdikarinews.id – Desa Wates, Kecamatan Undaan terpilih menjadi kampung Pancasila yang dinisiasi Kodim 0722 Kudus. Adanya kampung Pancasila tentu akan berdampak positif, sehingga keberagaman yang ada bisa menjadi kekuatan untuk membangun bangsa, bukan sebaliknya.
Kabupaten Kudus bisa dikatakan sebagai miniatur Indonesia, sebab disana kehidupan sosial kemasyarakatan begitu beragam, mulai penganut agama (kepercayaan) yang bermacam – macam, kesenian dan budaya yang beraneka ragam, hingga masyarakatnya yang dapat hidup rukun berdampingan.
Hal tersebut menjadikan Kabupaten Kudus tepatnya Desa Wates Undaan terpilih menjadi tempat pencanangan kampung Pancasila. Pencanangan kampung Pancasila tersebut dihadiri oleh Danrem 073/Makutarama Kol. arm Putranto Gatot Sri Handoyo, Bupati Kudus H.M. Hartopo, Unsur Forkopimda Kudus, Tokoh lintas agama, serta masyarakat sekitar.
Bupati Hartopo mengatakan bahwa Pemkab Kudus sangat mengapresiasi pencanangan kampung Pancasila ini sebagai upaya menjaga berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya atas nama pribadi dan Pemkab Kudus sangat apresiasi. Kita selalu berupaya mendorong dan mendukung kegiatan ini. Program ini sangat bagus sekali demi berdiri dan tegaknya NKRI,” katanya.
Pihaknya berpesan pada seluruh Camat agar pencanangan ini dilakukan menyeluruh di setiap Kecamatan.
“Target pak Danrem, Beliau berpesan agar seluruh Kecamatan di Kudus harus mencanangkan kampung Pancasila minimal per Kecamatan ada satu. Segera ditindaklanjuti,” pesanya.
Pihaknya juga memerintahkan pada para Camat dan jajaranya agar segera memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat tentang maksud dan tujuan pencanangan kampung Pancasila.
“Dengan diberikan pemahaman, masyarakat akan tahu maksud dan tujuanya. Salah satunya mencegah intoleran maupun radikalisme. Meskipun ada multi budaya, multi keyakinan dan lainya, masyarakat dapat bersatu mengedepankan toleransi,” jelasnya.
Dengan adanya pencanangan kampung Pancasila, Hartopo mengatakan sebagai salah satu langkah konkret mencegah radikalisme maupun intoleran di Kabupaten Kudus.
“Oleh karena itu, sinergi antara Pemkab Kudus dengan TNI/Polri sebagai penjaga trantibmas dan penegak hukum perlu dijalin secara harmonis untuk mencegah intoleran dan radikalisme,” katanya.
Sementara itu, Danrem 073/Makutarama Kol. arm Putranto Gatot Sri Handoyo mengatakan, Pencanangan ini bertujuan mengurangi pengaruh radikalisme dan intoleran yang kemungkinan terjadi di masyarakat.
“Pencanangan ini sesuai arahan pimpinan tertinggi TNI dengan tujuan masyarakat dapat mengamalkan nilai pancasila supaya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Pihaknya berujar, Di wilayah Kabupaten Kudus merupakan kali pertama pencanangan kampung Pancasila yang dilaksanakan di desa Wates Undaan.
“Ini kali pertama, di Kudus. Kedepan, mungkin tiga bulan lagi akan kami canangkan satu Koramil satu kampung Pancasila. Harapanya dapat mereduksi pengaruh radikal di wilayah kita,” ujarnya.
Disinggung terkait kerawanan radikalisme di Kudus, Pihaknya mengatakan bahwa semua daerah berpotensi terjadi kerawanan.
“Semua daerah berpotensi, makanya kita harus bertindak nyata. Salah satunya pencanangan ini. Apalagi ditengah arus teknologi yang perkembanganya sangat pesat,” jelasnya.(sol)