Kudus, berdikarinews.id – RSUD Kudus mendapatkan sorotan dari Komisi D DPRD Kudus. Sorotan tersebut terkait kualitas kondisi bangunan Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr Loekmono Hadi Kudus yang masih jauh dari kata memuaskan.
Ketua Komisi D Ali Ikhsan mengatakan, pihaknya telah menyampaikan temuan Komisi D terkait kondisi IBS saat menggelar rapat kerja dengan Manjemen RSU dr Loekmono Hadi Kudus dan Inpsektorat, Senin lalu.
Wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mencontohkan, hasil bangunan yang menghabiskan anggaran Rp 58,4 miliar itu jauh dari kesan mewah. Penampakan proyek yang rampung dibangun akhir 2022 itu justru terlihat biasa saja.
“Saat Komisi D sidak kesana, kesan bangunan itu kurang mewah jika dilihat dari segi anggaran yang dikeluarkan. Apalagi finishingnya kurang bagus. Kami menemukan cat yang tidak merata, tembok yang bergelombang, ada tembok yang sudah retak, AC yang justru panas, kurang dingin, dan ada sejumlah catatan lainnya,” katanya, Rabu (12/4).
Ikhsan menambahkan, temuan Komisi D itu ternyata sama dengan temuan Inspektorat Kudus. “Pihak Inspektorat juga menemukan hal yang sama. Harusnya ketika sudah PHO (serah terima) sudah bagus 100 persen sehingga bisa segera ditempati,” ujarnya.
Pada rapat kerja membahas LPKJ Bupati Kudus tahun anggaran 2022 itu, Ikhsan menyarankan agar pihak RSUD Kudus segera berbenah. Apalagi saat ini masih dalam proses perawatan bangunan oleh pihak rekanan.
“Tahun ini kan juga ada tambahan anggaran untuk pengadaan alkes (alat kesehatan). Jangan sampai ketika alat datang, kondisi bangunan masih begitu,” katanya.
Anggota Komisi D Endang Kursistiyani menambahkan, pengadaan alkes yang belum mencapai 100 persen pada tahun 2022 perlu ditingkatkan di tahun ini. “Tahun ini penyerapan anggaran harus bisa maksimal. Alokasi anggaran harus bisa terserap sehingga alat-alat yang direncaanakan bisa segera digunakan untuk optimalisasi pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Selain penyerapan anggaran, wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mendorong RSUD Kudus memperkuat layanan psikologi kepada para pasien. Ia meminta RSUD Kudus membentuk tim yang berisi para psikolog untuk memberikan pelayanan assessment secara psikologis kepada para pasien.
“Saya heran RSU sekelas RSUD Kudus belum memiliki tim psikolog yang mumpuni. Kedepan ini perlu menjadi perhatian,” katanya.
Menanggapi hal itu, Plt Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Mustiko Wibowo mengatakan, segera menindaklanjuti saran dan masukan Komisi D DPRD Kudus terkait evaluasi tersebut. “Tentunya berbagai masukaan ini akan segera kami tindaklaanjuti agar pelayanan kepada masyarakat lebih optimal lagi,” katanya. (sol)