Kudus, berdikarinews.id – Pemkab Kudus melakukan kegiatan bersih-bersih ruang publik menjelang lebaran. Tujuannya tak lain agar ruang publik, terutama yang sering didatangi masyarakat maupun wisatawan terlihat lebih elok. Kali ini kegiatan bersih-bersih tersebut menyasar kawasan Menara Kudus dan Makan Sedio Luhur Krapyak di Desa Bakalan Krapyak.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan, kawasan Menara Kudus menjadi ikon Kudus. Peninggalan Sunan Kudus itu menjadi daya tarik utama wisatawan. “Kawasan tersebut jadi fokus kami,” katanya Jumat (7/5/2021).
Dia mengingatkan, bahwa kawasan Menara Kudus tidak hanya menara dan masjid saja. Ada beberapa titik yang memiliki potensi untuk dikembangkan, seperti Makam Krapyak dan jalan sepanjang Makam Krapyak dan Taman Menara dengan nuansa kota tuanya.
Potensi itu yang ingin dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus guna memajukan ekomoni masyarakat. Melalui program Kudus Gasik, kawasan tersebut diyakini akan menjadi lebih indah, harmonis, dan eksotis.
“Kawasan ini spektrumnya luas. Masjid dan Menara Kudus adalah kompleks Makam Sunan Kudus. Yang kita tata ini diluar dua ikon itu. Sehingga, akan mampu menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 250 personil ikut andil dalam kegiatan bersih makam dan bersih lingkungan Taman Menara dan sepanjang jalan Makam Krapyak hingga Taman Menara. Mulai dari personel dinas terkait hingga warga sekitar ikut membantu.
Dia menambahkan, kekuatan gotong royong itulah yang coba ditangkap melalui program Kudus Gasik. Dirinya berharap OPD terkait dapat bergerak bersama mengambil perannya masing-masing sesuai tupoksinya untuk membangun wajah Kabupaten Kudus yang baru.
Untuk itu, dirinya berharap agar semua pihak bergerak bersama memberikan perubahan pada wajah Kabupaten Kudus agar tidak terkesan monoton dengan kondisi yang ada saat ini.
“Jangan sampai ada yang berpangku tangan dan berdiam diri, kita harus bergerak bersama dalam membangun Kudus. Dengan bergotong royong diharapkan akan mempermudah kita dalam merubah tampilan Kabupaten Kudus. Usai pelaksanaan pembersihan makam, kita akan menyentuh fasilitas umum lainya,” ucapnya.
Hartopo juga menegaskan bahwa program Kudus Gasik yang bergerak dalam penataan fasilitas publik dipastikan tidak hanya berjalan diawal-awal saja sebagai formalitas, namun pihaknya mengatakan bahwa selama kepemimpinannya program ini akan terus dijalankan.
“Program Kudus Gasik akan kami jalankan terus menerus selama masa kepemimpinan saya. Hal ini semata kami lakukan untuk mengubah tampilan Kabupaten Kudus agar terlihat berkesan. Kerja nyata ini diharap mendapat dukungan berbagai pihak serta masyarakat kabupaten Kudus,” jelasnya. (Sol)