Kudus, berdikarinews.id – Hari AIDS Sedunia bermula pada 1988, konsep itu muncul pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Menteri Kesehatan Sedunia pada 1988. Dalam pertemuan itu organisasi internasional menyepakati Hari AIDS dilakukan pada 1 Desember.
Momentum itu untuk menghormati orang yang meninggal karena HIV/AIDS. Selain itu juga sebagai momentum untuk terus memeprhatikan dalam penanganan atau pencegahan HIV/AIDS.
Singkat cerita, pada 2005 United Nation Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) menajdi pelopor kampanye Hari AIDS Sedunia. Organisasi ini memiliki tugas untuk memilih tema tahunan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember.
Sebelum memilih tema, UNAIDS melakukan konsultasi dengan organisasi kesehatan global terlebih dahulu. Namun tugas ini sudah diserahkan kepada Word AIDS Campaign (WAC) sejak 2005.
Tema Hari AIDS Sedunia 2022
Melihat situs resmi WHO, tema Hari AIDS 2022 yakni ‘Equalize’ atau ‘Menyamakan’. Dari tema itu lebih bertujuan mengajak masyarakat dunia untuk mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam mengakhiri HIV/AIDS.
HIV/AID sendiri amsih menjadi persoalan Kesehatan masyarakat yang memiliki pengaruh kepada jutaan orang dis eluruh dunia. Bahkan beberapa tahun terakhir, sumber daya menyusut dan jutaan nyawa terancam akibat penyakit tersebut.
Munculnya perpecahanperbedaan dan pengabaian hak asasi manusia merupakan sebuah kegagalan yang memungkinkan HIV/AIDS akan terus menjadi krisis Kesehatan dunia. Dengan adanya tema itu, harapannya mampu menyetarakan akses penghentian HIV/AIDS ke seluruh populasi masyarakat.
Pesan Penting Hari AIDS 2022
Ada beberapa poin penting dalam peringatan Hari AIDS Sedunia 2022, antara lain;
- Memperbarui Komitmen untuk Mengakhiri HIV/AIDS
Adanya krisis global, ketidaksetaraan dan tantangan ekonomi sosial, budaya dan hukum muncul akibat pandemi. Sehingga perlu adanya Langkah baru dalam upaya mengakhiri AIDS sebagai ancanaman Kesehatan.
- Fokus pada Kesetaraan
Kita perlu memastikan stiap orang memiliki akses sama pada pencegahan, tes, pengobatan hingga perawatan HIV/AIDS. Layanan Kesehatan yang ada harus mampu menjangkau dan memenuhi kebutuhan populasi yang memiliki risiko dan terkena dampak penyakit HIV/AIDS.
- Metode Baru Penyembuhan HIV/AIDS untuk Anak-anak
Jika melihat data WHO, anak penderita HIV/AIDS yang menjalani pengobatan untuk menyelamatkan jiwanya hanya 52 persen saja. Ketika kita mampu menunjukkan kemajuan dalam mengakhiri infeksi baru di antara anak-anak, lalu memastikan semuanya memakai antiretroviral (ARV) yang berkualitas, maka ada harapan yang lebih besar agar bisa mengakhiri AIDS di semua populasi pada 2030.
Dalam peringatan ini, sosialisasi atau kampanye perlu terus dilakukan untuk edukasi. Salah satunya bisa dengan memakai twibbon yang nantinya bisa disebar melalui media sosial seperti whatsapp, fascebook, Instagram dan media sosial lainnya.
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Pertama
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Kedua
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Ketiga
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Keempat
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Kelima
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Keenam
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Ketujuh
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Kedelapan
- Link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022 – Kesembilan