Kudus, berdikarinews.id – Tanah longsor terjadi di dua titik di Desa Menawan, Kecamatan Gebog dan Desa Ternadi, Kecamatan Dawe pada Rabu dan Kamis (26 dan 27/1/2022). Akibatnya jalan utama warga tertutup, namun warga langsung bahu-membahu membersihkan agar jalan bisa dilalui Kembali.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Budi Waluyo mengatakan, tanah longsor di Desa Menawan membuat akses warga sempat tertutup. ”Dukuh Kambangan sempat tertutup akses jalannya,” katanya Kamis (27/1/2022).
Sebelum longsor, wilayah tersebut sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada malam harinya. Diperkirakan karena tak ada saluran air, membuat tanah terkikis dan akhirnya terjadi longsor.
Kini BPBD Kudus bersama Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kudus berupaya melakukan pembersihan material tanah di jalan agar dapat dilalui masyarakat. ”Kami lakukan penutupan dengan plasti di titik longsor,” terangnya.
Sementara longsor di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe nyaris menimpa rumah warga. Kejadian longsor terjadi pada Rabu (26/1/20222) dini hari sekitar pukul 23.00 WIB. Tebing bertalud setinggi 5 x 4 meter mengalami longsor tepat disamping rumah Sukri.
Dalam kejadian bencana itu, tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian akibat talud longsor diperkirakan sekitar Rp 10 juta. Hingga Kamis (27/1/2022) siang, kondisi sisa material longsor sudah mulai dibersihkan.
Dari data peta rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Kudus terdapat 13 Desa yang berada di wilayah Pegunungan Muria, yakni Kecamatan Dawe meliputi Desa Colo, Dukuh Waringin, Cranggang, Soco, Ternadi, Japan, Kuwukan, dan Puyoh. Sementara Kecamatan Gebog Desa Kedungsari, Jurang, Menawan, Rahtawu, serta Kecamatan Jekulo meliputi Desa Terban.(sol)