Kudus, berdikarinews.id – Pemkab Kudus terus fokus dalam mengatasi inflasi akibat pandemik. Berbagai upaya dilakukan hingga akhirnya Kudus berhasil masuk dalam 10 besar di Jawa Tengah karena berhasil menekan laju inflasi. Atas keberhasilan itu, Pemkab Kudus akhirnya mendapatkan dana insentif Rp 10 miliar.
Hal itu disampaikan Bupati Kduus Hartopo saat membuka kegiatan Pasar Rakyat di Lapangan Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu. ”Kita berhasil menekan laju inflasi, cukup berat memang ekonomi kita akibat dihantam pandemic,” katanya Jumat (25/11/2022) malam.
Adanya dana insentif dari Pemerintah Pusat nantinya akan difokuskan untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Salah satunya melalui festival Pasar Rakyat yang dilaksanakan di sembilan kecamatan yang ada di Kudus.
“Dana insentif (dari reward) ini akan kami gunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat di seluruh kecamatan dengan membuka festival pasar rakyat. Tentunya dengan menggandeng pelaku UMKM lokal,” terangnya.
Dirinya berharap dengan banyaknya aktivitas ekonomi masyarakat akan menumbuhkan kembali perekonomian di Kabupaten Kudus, sehingga upaya menekan laju inflasi dapat dipertahankan.
“Dengan mulainya aktivitas ekonomi, mudah-mudahan Kudus semakin tumbuh perekonomian masyarakatnya sehingga dapat mempertahankan upaya kita dalam menekan laju inflasi,” ucapnya.
Selain untuk mendukung gelaran pasar rakyat, reward tersebut juga digunakan untuk menyelenggarakan bazar pasar murah program dari Dinas Perdagangan yang disediakan untuk masyarakat dalam rangka membantu pengendalian inflasi.
“Selain untuk gelaran pasar rakyat, reward yang di dapat Kabupaten Kudus juga digunakan untuk menggelar pasar murah untuk masyarakat dalam rangka membantu pengendalian inflasi,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan mengatakan dengan dibukanya festival pasar rakyat selama 3 hari, mulai 25-27 November mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, mengingat gelaran semacam ini selama 2 tahun lebih ditiadakan akibat pandemi covid.
“Alhamdulillah antusias masyarakat sangat besar terhadap event semacam ini. Mungkin ini kali pertama diadakannya hiburan masyarakat usai 2 tahun ditiadakan akibat pandemi meski hanya diselenggarakan selama 3 hari kedepan,” ungkapnya.
Satria juga menyebutkan bahwa terdapat berbagai tujuan terkait digelarnya pasar rakyat Kecamatan Kaliwungu, diantaranya untuk pengenalan usaha dan produk UMKM yang ada di wilayah Kecamatan Kaliwungu dengan harapan tumbuh geliat ekonomi dan pemberdayaan masyarakat sehingga turut menekan laju inflasi.
“Sebagai promosi UMKM dengan produk unggulan, juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan laju inflasi di Kudus khususnya Kaliwungu. Selain itu juga untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka mensejahterakan masyarakat,” sebutnya.
Pihaknya menyebut ada sebanyak 75 peserta pelaku umkm dari 15 desa di Kecamatan Kaliwungu dan 50 peserta pelaku UMKM dari Kecamatan lain yang turut memeriahkan pasar rakyat Kecamatan Kaliwungu.
“Total ada 125 pelaku umkm dari wilayah kita dan kecamatan lain. Juga turut dimeriahkan dari pedagang sekitar lapangan,” sebutnya.
Di sisi lain, Novida Maharani warga Desa Mijen mengaku sangat senang akan adanya gelaran pasar rakyat ini. Dirinya sangat terhibur dapat menyaksikan berbagai event dan dan produk UMKM yang dijajakan.
“Senang banget dapat hiburan rakyat, semoga ini awal dari kebangkitan ekonomi masyarakat sehingga acara semacam ini dapat selalu diselenggarakan,” harapnya.(sol)