Site icon Berdikarinews.id

Pembejaran Tatap Muka Akhirnya Ditunda

Personil Puskesmas Jati melakukan pengecekan sekolah yang akan melakukan ujian sekolah tatap muka Kamis (18/4/2021)

Kudus, berdikarinews.id – Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kudus yang semula akan dimulai dalam waktu dekat akhirnya ditunda. Sebelumnya sudah dilakukan simulasi PTM karena Kudus masuk zona kuning bahkan hijau. Namun akibat lonjakan kasus covid, akhirnya PTM terpaksa dilakukan penundaan.

Kepala Dinas Pendidikan, kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada mengatakan, lonjakan kasus memang membuat rencana PTM harus dievaluasi. Bahkan ada guru yang ternyata terpapas covid-19.

Lonjakan tersebut membuat kudus masuk zona merah, sehingga rencana PTM yang sebelumnya sudah disimulasikan harus ditunda. Sementara untuk vaksin masih tetap berlanjut, karena tidak terpengaruh dengan lonjakan covid.

Sebelumnya, pemerintah pusat meminta PTM bisa dilakukan pada ajaran baru, namun ketika melihat kondisi Kudus saat ini, hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Namun pihaknya berharap dua bulan kedepan kasus bisa turun dan tahun ajaran abru bisa melaksanakan PTM. ”Saat ini full daring, simulasi PTM kami hentikan,” terangnya.

Bupati Kudus Hartopo memastikan jika PTM akan dihentikan terlebih dahulu. Pihaknya masih harus menunggu kasus covid turun, sehingga aman bagi siswa maupun guru. Untuk itu, siswa harus belajar dari rumah dan guru tetap melakukan pemantauan.

Dirinya mengaku optimis saat simulasi PTM dilakukan dan berjalan lancer, bahkan banyak orang tua yang menyambut baik. ”Tapi ternyata lonjakan kasus di Kudus tidak terprediksi, Kudus zona merah lagi,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi simulasi PTM yang sudah berjalan dan menunggu kasus covid di Kudus turun. Selanjutnya akan diputuskan apakah PTM akan dilanjutkan atau tidak. Namun diharapkan kondisi kembali bisa stabil memasuki ajaran baru.

”Kami terus melakukan berbagai cara untuk menekan angka kasus covid-19, untuk saat ini pembelajaran dilakukan secara daring. Sementara vaksinasi guru akan dimaksimalkan,” imbuhnya.(sol)

Exit mobile version