Kudus, berdikarinews.id – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan festival dongeng bertepatan dengan Word Storytelling Day. Ada 39 peserta yang ikut, dari dosen dan mahasiswa.
Kaprogdi PBI Nuraeningsih mengatakan, cerita yang diambil berasal dari cerita rakyat yang ada di Kabupaten Kudus dan Jepara. Cerita diambil dari buku terbitan Balai Bahasa Jawa Tengah. “Hari ini (20 Maret_red) merupakan Hari Dongeng Internasional,” katanya.
Ada beberapa alasan mengapa pihaknya melaksanakan festival dongen tersebut, salah satunya untuk melestarikan kearifan lokal. Mengingat kearifan lokal memiliki banyak hikmah atau pelajaran didalamnya.
Hal ini sesuai dengan visi misi UMK, ‘Manjadi universitas unggul berbasis kearifan lokal berdaya saing global’. “Kami siapkan 39 pendongeng karena juga memperingati dies natalies ke-39 Prodi PBI, ” terangnya.
Selain untuk melestarikan kearifan lokal, juga untuk meningkatkan ketrampilan mengajar mahasiswa dengan metode mendongeng. Karena mendongeng atau storytelling merupakan salah satu metode yang bisa diimplementasikan dalam proses mengajar.
Sehingga mahasiswa yang memiliki kemampuan mendongeng, bisa menciptakan pembelajaran yang lebih menarik. Karena metode yang digunakan mampu melibatkan audience atau peserta didik.
Untuk cerita yang dibawakan cukup variatif, mulai dari Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Kedu. Ada juga cerita asal usul nama desa, air terjun dan masih banyak lagi.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang ikut Hendra mengatakan, mendongeng di acara festival mendongeng baru kali pertama. Sebenarnya cukup canggung, karena tidak terbiasa. “Jadi ya sebisanya,” jelasnya.
Sebenarnya cukup menarik, namun mendongeng sebenarnya juga harus terus dilatih jika ingin bagus. Termasuk memahami cerita yang akan dibawakan dengan baik, sehingga ketika bercerita bisa lebih menarik.(sol)