Kudus, berdikarinews.id – PT Pertamina terus menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) ke nelayan, teramsuk solar bersubsidi. Tentunya nelayan yang mendapatkan solar bersubsidi hanya nelayan yang memiliki kapal dibawah 30 gross ton (GT).
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, nelayan dengan kapal diatas 30 GT disiapkan solar industri. ”Ada delapan agen yang siap menyuplai di Pati,” katanya Jumat (15/7/2022).
Penyaluran BB solar itu sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 191 tahun 2014, hanya kapal di bawah 30 gross ton (GT) yang diperbolehkan memakai solar subsidi.
Solar yang tersedia di agen BBM industri merupakan produk BBM industri yang sesuai Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU) yang harga jualnya disesuaikan dengan kondisi harga minyak dunia. Bisa dikatakan harga keekonomian dengan tetap mengedepankan penetapan harga secara kompetitif.
Pembelian melalui agen BBM industri langsung diantar hingga pinggir pelabuhan melalui mobil tangki BBM dan tersedia selama 24 jam. ”Kami berikan pelayanan melalui agen resmi dengan kapal diatas 30 GT,” imbuhnya.
Saat ini, PT Pertaminan memang melakukan penyesuaian harga untuk Pertamina Dex dan Dexlite per 10 Juli 2022. Penyesuaian akibat Indonesia Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah pada Juni mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan hingga 37 persen dari harga ICP pada Januari 2022.
Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga penyalur dan agen penyalur BBM Industri. Tujuannya agar penyaluran BBM khususnya solar bagi nelayan dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan.(sol)