Kudus, berdikarinews.id – Omzet pasar di Kabupaten Kudus mengalami penurunan cukup besar selama PPKM. Ada 18 pasar tradisonal di Kudus, sebelum PPKM atau pandemi, omsetnya mencapai Rp 26,9 miliar.
Paling terdampak yakni Pasar Kliwon, pasar terbesar di Kabupaten Kudus. Biasanya sebelum pandemi omset perhari mencapai Rp 20 miliar, kini tinggal Rp 5 miliar saja. ”Semua pasar kami survei, untuk Pasar Kliwon penurunannya paling besar, turun hingga 75 persen,” kata Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti melalui Kabid Pengelolaan Pasar Harys Yunanta, Senin (02/8/2021).
Adanya pembatasan pergerakan masyarakat akibat pandemi tentu berpengaruh kepada omset pasar. Hal tersebut memang sangat wajar karena pandemi, tidak hanya Pasar Kliwon, semua apsar tradisional mengalami penurunan.
Selain Pasar Kliwon, Pasar Bitingan juga mengalami penurunan, namun tidak separah Pasar Kliwon. Pasar Bitingan sebelum pandemi omsetnya mencapai Rp 1,2 miliar. Namun setelah pandemi terlbih adanya PPKM, omsetnya turun menjadi Rp 876 juta.
Karena penurunan omset tersebut, akhirnya pihaknya menjadikan pertimbangan penagihan tunggakan uang sewa di pasar. ”Biasanya lokasi parkir bagian timur cukup padat, saat PPKM terlihat lengang,” terangnya.
Sementara itu, kepala Pasar Kliwon Kadari menambahkan, untuk penurunan omset tentu ada. Bahkan beberapa pemilik kios dan los memutuskan menutup kios dan losnya. Di Pasar Kliwon ada 572 unit kios, sebelas diantaranya tutup.
Sementara untuk los, di Pasar Kliwon terdapat 1.819 los, sebanyak 193 tutup. Semua pedagang mengeluhkan sepi, baik yang berjualan konveksi maupun bahan makanan. ”Semuanya berharap agar kondisinya makin membaik dan pandemi bisa segera berakhir,” jelasnya.(sol)