Jepara, berdikarinews.id – PT Adhi Karya merubahan badan usaha miliki negara (BUMN) yang focus dalam pembangunan proyek strategis. Sehingga berbagai proyek yang dianggap penting bagi Indonesia, perushaan negara itu yang sering membangunnya, karena memang menjasi kosentrasinya.
Anggota DPR RI Komisi VI Nusron Wahid mengatakan, PT Adi Karya merupakan perusahaan yang menjadi pioneer kontruksi untuk Holding BUMN. ”Berbagai peoyek strategis sudah banyak digarap Adhi Karya,” katanya saat sosialisasi bersama pimpinan PT Adhi Karya di Gedung Unisnu Jepara, Jawa Tengah Minggu (5/2/2023).
Banyak peran yang sudah dilakukan oleh BUMN ini, bahkan kini terus berkembang, tidak hanya pada sector kontruksi saja. BUMN ini sudah mengembangkan usahanya dalam bidang engineering, property, hospital, manufaktur, investasi hingga konsesi.
”Perkembangan PT Adhi Karya tentu sangat positif, karena sudah merambah kepada banyak bidang, apalagi ini BUMN yang nantinya juga kembali ke negara,” terangnya.
Nusron menambahkan, beberapa proyek strategis yang dilaksanakan antara lain jalan tol Sigli – Banda Aceh, dan Solo- Yogyakarta. Selain itu juga membangun proyek LRT, MRT bahkan saat ini proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
”Proyek-proyek tersebut merupakan proyek strategis atau penting, sehingga harus dilaksanakan dengan sangat serius,” imbuhnya.
Selain itu, untuk proyek yang masuk right isue PT Adhi Karya yaitu jalan tol Solo-Yogyakarta – YIA Kulon Progo, jalan tol Yogyakarta – Bawen dan SPAM Karian – Serpong Timur.
Dengan sosialisasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat bisa mengetahui program atau kebijakan yang selama ini dijalankan oleh perusahaan. Masyarakat juga bisa tahu bahwa BUMN ini memiliki manfaat besar bagi masyarakat, salah satunya membangun sarana dan prasarana nasional, termasuk IKN.
Dia menambahkan, karena PT Adhi Karya adalah perusahaan, masyarakat juga harus tahu terkait kepemilikan sahamnya. Saat ini kepemilikan saham sebanyak 64 persen dimiliki negara dan sebanyak 36 persen dimiliki publik.
Pada periode dari 28 Oktober 2022 sampai 8 November 2022 berhasil menyerap dana Rp 2,6 Triliun, yang sepenuhnya digunakan untuk pembangunan beberapa proyek strategis nasional. Dengan Adanya penjelasan Right Issue ini mampu mendorong penyelesai proyek strategis nasional.
”Dengan pengembangan bisnis diharapkan dapat memberi manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat seperti penambahan lapangan kerja serta peningkatan pajak dan deviden,” jelas Nusron Wahid
Pada kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari beberapa komponen masyarakat. Oleh sebab itu. kegiatan sosialisasi ini ditujukan agar dapat menginformasikan kepada masyarakat terkait peran PT Adhi Karya dalam mendorong pembangunan proyek strategis nasional.(sol)