Site icon Berdikarinews.id

Pulau Parang, Karimun Jawa Butuh Bantuan Listrik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) saat kunjungan ke Pulang Parang, Karimun Jawa, Jepara Jumat (10/9/2021). Foto: Dok Humas Jateng.

Kudus, berdikarinews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertolak ke Pulau Parang, Jumat (10/9/2021) bersama istri, Siti Atikoh. Ganjar tak hanya mengecek pelaksanaan vaksinasi, tetapi juga pelayanan listrik bagi 397 kepala keluarga (KK) di pulau terluar bagian utara Jateng. 

Menggunakan helikopter TNI, Ganjar mendarat di wilayah Kecamatan Karimunjawa sekitar pukul 08.00 WIB. Warga Parang sudah menyambut dengan antusias. Dalam sejarah pulau itu, baru kali ini ada helikopter mendarat di tempat mereka dan baru kali ini juga ada gubernur mendatangi warga di sana. 

Kae helikoptere (itu helikopternya), ayo foto-foto,” kata mereka. 

Begitu mendarat, Ganjar langsung disambut Petinggi Parang dan Camat Karimunjawa. 

Untuk mengunjungi sejumlah tempat itu, Ganjar menaiki sepeda motor bersama istrinya.  “Merasa senang hati, bangga sekali pulau kami didatangi Pak Ganjar. Sebelumnya belum pernah ada gubernur datang ke sini, baru Pak Ganjar,” ucap warga Parang bernama Miftahul Huda (39). 

Usai mendiskusikan beberapa hal, Ganjar diajak meninjau ke sejumlah lokasi, diantaranya ke lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang merupakan bantuan dari Kementerian ESDM. 

Saat memasuki area PLTS, Ganjar menemukan ratusan baterai di tempat itu mati. Akibat matinya baterai itu, pasokan listrik di tempat itu menjadi terganggu. 

Saat ini, sumber listrik di Pulau itu dipasok dari pembangkit listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga surya bantuan dari Denmark. 

“Ini sudah lama tidak berfungsi Pak. Baterainya mati semua. Kami kalau beli tidak sanggup karena biayanya mahal sekali,” jelas Petinggi Pulau Parang, Muh Zaenal Arifin. 

“Kami berharap Pak Ganjar bisa membantu. Kami titip supaya listrik di Pulau Parang, Nyamuk dan Genting bisa seperti Karimunjawa. Yang mengelola PLN,” pinta Zaenal. 

Ia beralasan jika listrik dikelola mandiri warga, biaya operasional dan perawatan sangat memberatkan. Keluhan itu direspon cepat oleh Ganjar. 

“Nanti Pemda saya ajak bicara, termasuk dari PLN. Rasanya PLN memang perlu bantu. Memang di remote area seperti ini, harus ada perlakuan khusus,” jelasnya. 

Jika subsidi diberikan untuk keadilan, maka menurut Ganjar di Pulau Parang inilah subsidi harus diberikan. Sebab, dari sisi sumber dayanya, semua masih kekurangan. 

“Di sini sumber daya agak terbatas, maka perlu diberikan penanganan khusus. Nanti kita ajak bicara Pemkab Jepara dan instansi terkait,” pungkasnya.(sol)

Exit mobile version