Kudus, berdikarinews.id – Pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dimulai, namun di SD 4 Prambatan Kidul, Kecamatan Kaliwungu harus melakukan PTM di musala. Kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan di musala akibat tiga ruang kelas mengalami kerusakan.
Selain usala, PTM terbatas juga dilakukan di ruang serbaguna, meskipun belajar tidak di kelas, siswa terlihat bahagian mengikuti PTM terbatas. Karena memang baru kali ini setelah pandemi muncul, PTM bisa digelar.
Kepala SD 4 Prambatan Kidul Himawanto mengatakan, melihat kondisi ruangan yang ada, pihaknya sudah mengantisipasi sebelumnya ketika PTM terbatas berjalan. PTM tetap berjalan dan ruangan menggunakan musala dan ruang serbaguna untuk proses belajar mengajar. ”Kami tetap siapkan ruangan sementara agar PTM terbatas bisa berjalan,” katanya Rabu (1/9/2021).
Musala dan ruang serbaguna di sekolah terus dimanfaatkan hingga tiga ruang yang rusak sudah diperbaiki. Ruangan kelas yang rusak tutup, agar anak-anak tidak bermain sampai dalam.
Untuk pelaksanaan PTM terbatas, pihaknya membagi dalam dia sift, setiap sifnya berdurasi dua jam. Dalam pelaksanaan tetap menerapkan protokol kesehatan dan meminta anak menjauh dari ruang kelas yang rusak demi keselamatan anak.
“Untuk pelaksanaan, setiap kelas ada yang masuk pagi dan ada yang siang, sementara kelas I masuk pagi semua karena siswanya sedikit,” terangnya.
Seperti diketahui sebelumnya, dua ruang kelas di SD 4 Prambatan Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kudus roboh pada akhir Desember 2020 dan Januari 2021. Dari semula dua ruang kelas, kerusakan meluas hingga ke ruang disebelahnya, akhirnya menajdi tiga ruang yang rusak.(sol)