Kudus, berdikarinews.id – Secara serentak sejumlah sekolah di Jawa Tengahserentak menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM), seperti pada SMA 1 Bae dan SMK Wisuda Karya, Senin (5/4/21). Pelaksanaan PTM diikuti dengan protokol kesehatan ketat.
Dalam pantauan di SMA 1 Bae Kudus, seluruh siswa wajib menaati protokol kesehatan ketat yang diberlakukan berupa cuci tangan, menjaga jarak, hingga memakai masker.
Kepala SMA 1 Bae Kudus Suparyono mengatakan, pada simulasi PTM pihak sekolah menghadirkan 110 siswa dari kelas X dan sudah menyiapkan sebelas kelas. Dalam PTM, materi untuk siswa di maksimalkan, mengingat dalam PTM hanya dua jam tatap muka.
“Durasinya satu hari hanya dua jam. Satu kelas diisi 10 siswa dan tempat duduknya sudah tertera nama. Sehinggga tidak akan berpindah-pindah,” jelasnya.
Siswa yang masuk, sesuai dengan ketentuan dan syarat yang sudah ditentukan. Yakni berasal dari zona hijau, dalam kondisi sehat, jarak terdekat, menggunakan transportasi pribadi, hingga harus mendapatkan izin dari orang tua.
“Semua siswa pakai masker dan face shield. Sebelum dan sesudah PTM juga disemprot disinfektan, jalur keluar dan masuk juga berbeda. Siswa juga kami ingatkan agar menyiapkan alat tulis dan sarana lain sendiri, tidak pinjam dengan teman,” imbuhnya.
Sementara kondisi pembelajaran tatap muka merupakan kondisi yang di nanti siswa, seperti Maya anggraeni. Dia mengaku senang dapat melakukan tatap muka setelah setahun pembelajaran secara daring.
“Senang akhirnya bisa masuk sekolah, tadi masuk sekolah protokol kesehatan ketat, cek suhu dan cuci tangan dulu. Di kelas juga sebangku cuma satu saja”, ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Mathew Stefano, ia mengaku bosan dari diterima di SMA 1 Bae proses pembelajaran secara daring. Pihaknya berharap siswa lainnya agar dapat menjaga protokol kesehatan, agar proses PTM segera dibuka normal seperti sediakala.
“Ya semoa Covid-19 ini segera berlalu, agar dapat sekolah normal,” tuturnya.(jam)