Site icon Berdikarinews.id

Tingkatkan Skill Pekerja Rokok, RTMM Gandeng BLK

Sejumlah buruh rokok mengikuti pelatihan menjahit yang dilaksanakan Pemkab Kudus beberapa waktu lalu.

Kudus, berdikarinews.id – BALAI Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperinkop UKM) Kabupaten Kudus menggandeng Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Kabupaten Kudus menggelar pelatihan ketrampilan bagi pekerja rokok. Tujuannya tak lain agar pekerja rokok atau keluarganya bisa memiliki skill dan bisa berwirausaha.

Adapun bentuk kerjasama yang dijalin yakni FSP RTMM-SPSI menyediakan fasilitas di Balai Latihan Kerja FSP RTMM-SPSI mulai 27 Oktober 2022 hingga pertengahan November mendatang. Dalam pantauan di lokasi, terdapat puluhan pekerja rokok mengikut pelatihan ketrampilan menjahit dan tata boga. Dengan intruktur pelatih kerja yang mumpuni mereka dilatih untuk trampil sesuai bidang pelatihannya.

Sesuai jadwal yang ditentukan, kegiatan pelatihan menjahit dan tata boga tersebut dilakukan dengan membagi dua kelompok. Setiap kelompok ada 16 orang. ”Kegiatan ini kerjasama dengan BLK Kudus, kita sudah ada kesepakan bahwa pelatihan kita adakan di siang sampai malam,” Ketua Pimpinan Cabang (PC) FSP RTMM-SPSI, Suba’an.

Untuk pelatihan menjahit, peserta diberi ketrampilan dasar hingga menjadikan proses pakaian pria yang dilangsungkan sejak tanggal 22 Oktober 2022. Aktifitas pelatihan tersebut sengaja dilakukan siang hari usai aktifitas mereka bekerja sebagai buruh rokok di perusahaan masing-masing.

“Kalau pagi mereka masih bekerja sebagai buruh rokok, nah siangnya ikut pelatihan di sini,” terangnya.

Pihaknya berharap, dengan mengikuti pelatihan ini, para pekerja rokok bisa memiliki bekal keterampilan untuk penghasilan tambahan. Selanjutnya baru ditarget agar bisa menjadi UMKM, sehingga bisa berwirausaha.

Sementara, salah satu peserta pelatihan menjahit, Munawaroh (46) mengaku senang bisa mengikuti pelatihan dari BLK ini. Dirinya berharap, setelah nanti sudah pensiun dari buruh, keterampilan menjahit tersebut bisa menjadi pekerjaan di rumah.

“Belum ada pengalaman (menjahit) sama sekali. Awalnya memang susah, tapi senang. Nanti buat sampingan di rumah kalau sudah PHK,” nimbuhnya.

Diketahui, selain pelatihan menjahit dan tata boga, FSP RTMM-SPSI juga memfasilitasi berbagai pelatihan lainnya, seperti tata rias kecantikan, peltihan barista atau meracik kopi, hingga pelatihan setir mobil. Pelatihan ini pun telah berlangsung sejak kemarin, Kamis (27/10/2022) dan diperkiran rampung pada November 2022.

Kepala UPTD BLK Disnaker Perinkop UKM Kudus Evita Dewi menambahkan, berbagai pelatihan tersebut masih berjalan hingga Desember mendatang. Hal ini sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh daerah.

Namun, dari 85 jenis pelatihan sudah ada beberapa yang sudah terpenuhi dan ditutup. Sehingga, bagi mereka yang ingin mengikuti pelatihan bisa melihat terlebih dahulu jenis pelatihan yang masih dibuka.

Semua kegiatan itu berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Karena salah satu peruntukannya memang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salahs atunya lewat pelatihan ini. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 215/PMK.07/2021.(sol)

Exit mobile version