Kudus, berdikarinews.id – Lonjakan kasus covid-19 tahun lalu atau gelombang kedua membuat Pemkab Kudus ekstra hati-hati. Termasuk dalam menghadapi gelombang ketiga, varian omicron. Apalagi trend kasus covid-19 mulai naik, ada 32 orang yang terkonfirmasi covid-19.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan, melihat terend tersebut, dirinya meminta semua elemen masyarakat untuk mendukung upaya pemkab dalam penanganannya. Terutama untuk penerapan protokol Kesehatan harus tetap diperketat. ”Tren kasus sudah naik,” katanya saat rapat koordinasi di ruang rapat lantai IV Gedung Setda, Senin (7/2/2022).
Di Kudus, pihaknya sudah meminta semua rumah sakit untuk mempersiapkan tempat tidur ICU, obat-obatan, alat pelindung diri (APD) hingga oksigen. Semua rumah sakit juga harus menambah stok untuk penanganan covid-19.
”Skenario terburuk harus disiapkan. Paling tidak menyediakan 50 tempat tidur,” terangnya.
Hartopo meminta agar tempat isolasi terpusat (isoter) segera disiapkan. Kalau perlu, rekrutmen untuk tenaga kesehatan (nakes) segera dilakukan. Mengaca pada lonjakan kasus tahun lalu, Kabupaten Kudus kewalahan Sumber Daya Manusia (SDM) relawan nakes. Bupati memerintahkan agar OPD terkait segera berkoordinasi.
“Bangunan Akbid maupun Rusunawa segera disiapkan untuk tempat isoter. Nanti yang terkonfirmasi positif tanpa gejala bisa langsung dibawa ke sana,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya mengajak camat dan Forkopimcam saling bantu membantu menggenjot vaksinasi lansia. Hartopo menyampaikan lansia menjadi orang yang rawan tertular Covid-19. Untuk saat ini, lansia diminta untuk tidak banyak beraktifitas di luar rumah.
”Mohon digenjot untuk vaksinasi lansia, karena lansia apalagi dengan komorbid rawan tertular Covid-19. Apalagi penularan Omicron lebih cepat dari varian Delta,” tuturnya.
Pengetatan dan penyekatan akan segera dilakukan. Begitu juga pengetatan di tempat wisata. Terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM), pihaknya bersama Forkopimda masih terus mengevaluasi.
“Kami akan mempertimbangkan dan mengevaluasi pelaksanaan PTM mengingat beberapa satgas sekolah belum maksimal,” pungkasnya (sol).