Kudus, berdikarinews.id – Gaya hidup dan pola makan masyarakat sekarang cenderung tidak terkontrol, akibatnya beberapa penyakit mengancam warga usia produktif, yakni usia 20 tahun keatas. Apalagi stres dalam pekerjaan juga mempengaruhi.
dr, Rut Ratna Widaja mengatakan, tuntukan pekerjaan yang tinggi menimbulkan stres, lalu mengakibatkan pola makan terganggu. Selain itu konsumsi makanan dari makanan siap saji yang gizinya kurnag berimbang. ”Ditambah kurang olahraga,” katanya Selasa (20/7/2021).
Akibatnya, kini sering ditemui penyakit generatif di usia muda, bahkan usia 30 tahun yang terkena strok juga tidak sedikit. Sehingga pengendalian faktor risiko harus dilakukan sejak dini, sehingga warga usia produktif bisa terhindar dari penyakit generatif tersebut.
Penyakit generatif antara lain strok, jantung, tekanan darah tinggi hingga diabetes millitus (DM). ”Biasanya mereka yang terkena penyakit generatif akibat kurang konsumsi sayur dan buah dan juga obesitas,” terangnya.
Dia menambahkan, gaya hidup tidak sehat mengakibatkan pergeseran pola penyakit, dulu penyakti generatif dialami kelompok lanjut usia. Namun kini sudah mulai mengancam usia produktif akibat gaya hidup tak sehat tersebut.
Sehinggam usia produktif harus memahami bagaimana cara untuk menghindari penyakit tersebut, pola hidup sehat harus diterapkan. ”Deteksi dini juga perlu dilakukan, jangan sampai merasa sehat, harus dicek enam bulan atau satu tahun sekali,” ujarnya.
Saat ini, tren penyakit tidak menulat (PTM) atau penyakit generatif terus meningkat dan menyerap biaya tebesar dalam jaminan Kesehatan ansional. Jantung coroner bahkan menajdi penyebab kematian tertinggi, lalu ada kanker, DM dengan kompliaksi hingga tuberculosis.
Untuk itu, pihaknya berharap warga yang menyepelekan penyakit generative karena masih usia produktif atau muda. Ketika masih muda tentu harus menjaga Kesehatan dengan baik, terutama merubah gaya hidup menjadi lebih sehat.(sol)