Kudus, berdikarinews.id – Untuk menekan angka penularan HIV di masyarakat, Pemerintah Desa Tumpang Krasak memebntuk organisasi Warga Peduli Aids (WPA). Jalannya organisasi tersebut akan diawali dengan berbagai kegiatan sehingga lebih memahami tentang HIV AIDS.
Staf Program Yayasan Mitra Alam Ahmad Amir Faisol menhatakan, merebaknya Covid-19 saat ini mulai menggeser penyakit menular lainnya di ingatan masyarakat. Salah satunya HIV, padahal virus tersebut masih terus ada di masyarakat. ”Jadi perlu ada gerakan, seperti yang dilakukan Desa Tumpang Krasak,” katanya Minggu (31/10/2021).
Adanya WPA nantinya diharapkan bisa menekan angka penularan HIV, pihaknya juga siap melakukan pendampingan agar WPA bisa berjalan optimal. Setelah WPA terbentuk, ada pelatihan-pelatihan yang dilakukan .
Seperti yang sudah dilakukan dengan kegiatan Trainer Of Trainer (TOT) WPA yang menghadirkan narasumber Dr. Ernawati, S.Kep Ners dari Unimus Semarang. Selain itu ada juga narasumber dari Kudus yakni Eni Mardiyanto selaku manajer kasus HIV Kabupaten Kudus sekaligus perwakilan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kudus.
Sementara itu, Plt. Sekdes Tumpang Krasak Slamet Riyanto mengatakan, untuk organisasi WPA yang terbentuk akan didanai dari dana desa. Tentunya diharapkan bisa berjalan sesuai dengan layaknya organisasi pemberdayaan di desa. ”Seperti dengam melakukan pendampingan, pengjangkauan dan edukasi ke masyarakat agar angka penularan HIV bisa terus ditekan,” terangnya.
Dengan adanya WPA, muaranya tentu agar seluruh lapisan masyarakat di Desa Tumpang Krasak mengetahui pencegahan dan penularan HIV. Sehingga cita-cita besar zero penularan HIV bisa terwujud.
Jika nantinya di kemudian hari masih saja terdapat masyarakat yang terkena virus HIV, harapan ke depannya adalah mengikis stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV Aids (ODHA). Karena ODHA juga bagian dari warga kita yang sama-sama memiliki hak dan kesempatan untuk hidup dan bermasyarakat.(sol)