BERDIKARINEWS.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengkampanyekan “Program Bangga Kencana” untuk mewujudkan keluarga berkualitas demi menyongsong generasi emas tahun 2045.
Program Bangga Kencana sendiri merupakan rebranding dari Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam rangka upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat.
“Untuk mewujudkan negara yang maju, tentunya dibutuhkan SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang sehat, cerdas dan kuat, seperti tertuang dalam Mars Keluarga Berencana. “Putra putri yang sehat, cerdas dan kuat kan menjadi harapan bangsa. Ayah Ibu Bahagia, rukun raharja rumah tangga tentram Sentosa,” ungkap Deputi Bidang Advokasi Penggerak dan Informasi (ADPIN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke- 31 wilayah Eks Karesidenan Semarang, Solo, dan Pati di Lapangan Pantai Kartini Jepara, Sabtu (22/6/2024).
Peringatan Harganas tahun ini, kata dia, mengambil tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”. Tema tersebut mengandung pesan bahwa kualitas keluarga sangat penting dan dibutuhkan untuk menghasilkan generas yang unggul. Sekaligus pesan kunci perlu kita semua mencegah jangan sampai anak-anak kita dan anak-anak yang akan dilahirkan menjadi anak-anak stunting.
Selain itu, peringatan Harganas ini juga untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam mewujudkan generasi yang unggul.
Ia mengungkapkan 20 tahun lagi yaitu tahun 2045, bangsa Indonesia akan merayakan HUT Emas. Kemerdekaan Republik Indonesia genap berusia 100 tahun. Pada era itu, kita memimpikan Indonesia sebagai negara maju dengan jumlah penduduk kurang lebih 318,juta atau urutan 6 dunia.
Sekda Provinsi Jateng Sumarno menambahkan keluarga juga madrasah pertama untuk anak-anak. Sehingga keluarga kembali lagi diharmoniskan karena hadirnya teknologi informasi ternyata membuat masing-masing anggota keluarga punya dunia sendiri.
“Tantangan sekarang ini bukan hal ringan, karena banyak anak depresiasi karena media social. Sedangkan yang bisa mengatasi tentu keluarga. Itulah pentingnya arti keluarga,” ungkapnya.(lis)