Kudus, berdikarinews.id – Belasan massa melakukan aksi demonstrasi di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Mereka menuntut Sekda Kudus Samani INtakoris dicopot dari jabatannya karena dianggap memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan politik sehingga melupakan tugas pokok dan fungsinya sebagai Sekda. Selain itu, kesaksian sekda terkait fee 5 persen juga harus dilakukan tindaklanjut, karena itu diucapkan dalam sidang saat menjadi saksi dalam sidang mantan bupati Tamzil.
Demontran yang mengatasmakan Gerakan Aliansi Solidaritas Rakyat Akar Rumput membawa berbagai spanduk. Antara lain ‘copot pejabat setda Kabupaten Kudus yang bikin birokrasi tidak jalan’, ‘Pecat setda yang memberikan kesaksian palsu’ dan ‘Kesaksian fee 5 % untuk bupati sebelum Tamzil harus dibuktikan’.
Koordinator aksi Ahmad Fikri mengatakan, adanya aksi tersebut karena selama ini Sekda dinilai memanfaatkan posisinya untuk kepentingan politik pribadi. Dia disinyalir akan mencalonkan diri sebagai bupati pada Pilkada Kudus 2024. Akibatnya pekerjaan yang menjadi Tupoksinya tidak berjalan maksimal.
”Jangan karena ambisi pribadi, akhirnya melupakan tupoksi dan merugikan masyarakat lebih luas,” terangnya.
Fikri memebrikan contoh, pada pembahasan APBD Perubahan 2021, Sekda selaku Ketua Tim Anggaran pemerintah Daerah (TAPD) ditengarai menajdi penyebab keterlambatan pembahasan. Akibatnya APBD Perubahan 2021 tidak bisa dijalankan.
Sedangkan terkait ambisi Sekda dalam Pilkada, menurut Fikri bisa dilihat dari banyaknya kaus berlabel ‘Sai’. Sehingga ada dugaan kuat digunakan dalam kepentingan Pilkada 2024.
Selain itu, Fikri juga menyoroti kesaksian Samani saat persidangan kasus korupsi Bupati Kudus Tamzil. Dalam persidangan, Samani memberikan keterangan di depan majlis hakim yang mengatakan Bupati Kudus sebelumnya menerima fee 5 persen dari total proyek yang ada.
Sehingga, menurutnya perlu dilakukan pendalaman oleh penegak hukum terkait kesaksian tersebut. Karena sudah ada pernyataan tersebut dalam sebuah persidangan.
Usai melakukan orasi, demontran langsung memberikan kertas berisi tuntutan kepada Plt Kepala Badan Kebang Harso Widodo. Sebelum bubar, Sekda Kudus Samani Intakoris terlihat menemui pendemo.
Sementara itu, Sekda Kudus Samani Intakoris mengatakan berterimakaish kepada demonstran. Dirinya akan melakukan evaluasi dan mempelajari tuduhan atau tuntutan yang disampaikan peserta aksi.
”Kami akan pelajari tuduhan, benar atau tidak, dan saya ucapkan terimakasih, era demokrasi kita santai aja. Kita dating kok, dengan senyum, dengan santun dan berngan baik-baik saja,” jelasnya.
Ditanya terkait tuntutan pencopotan jabatan sekda, dia mengatakan sebagai seorang PNS bersedia ditempatkan dimanapun. ”Ketika dicopot ada mekanisme kepegawaian yang dilalui dan sebagai PNS siap dimanapun, enjoy ja to,” imbuhnya.(sol)