Kudus, berdikarinews.id – Hingga Sabtu (12/11/2022), Pemkab Kudus terdapat 104 pasien terkonfirmasi postif Covid-19. Sedangkan pada satu bulan terakhir, ada enam pasien terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia.
Tren peningkatan itu akhirnya langsung direspon bupati dengan memebrikan intruksi kepada semua fasilitas Kesehatan yang ada di Kudus untuk melakukan swab antigen sebelum pasien masuk rumah sakit.
”Kita sempat lengah, lalu dilakukan swab antigen dan ternyata banyak yang positif,” kata Bupati Kudus Hartopo Sabtu (12/11/2022).
Melihat kondisi itu, akhirnya pihaknya meminta vaksinasi kepada anak dan lansia kembali dikejar agar daya tahan tubuh masyarakat dapat meminimalisir dampak terpapar Covid-19. Selain itu protokol Kesehatan juga harus diperkatat Kembali.
”Kita memiliki budaya ketika ada yang sakit dijenguk, tapi akhirnya yang tidak sakit menjadi OTG karena abai prokes. Sehingga prokes harus Kembali diketatkan,” terangnya.
Sementara itu, selain RSUD dr Loekmonohadi, RS Mardirahayu juga mulai melakukan penambahan kapasitas ruang isolasi khusus pasien yang terpapar Covid-19. Sebelumnya disiapkan lima tempat tidur, kini ditambah menjadi 37 tempat tidur di ruang isolasi.
”Jika melihat ketentuan yang ada, setiap rumah sakit harus menyiapkan 10 persen tempat tidur untuk pasien covid. Seharusnya kami menyiapkan 25 tempat tidur, namun kami tambah hingga 37 bed,” jelas Direktur Utama Rumah Sakit Mardirahayu Kudus dr. Pujianto Sabtu (12/11/2022).
Dari data yang ada per Sabtu (12/11/2022), ada 18 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan khusus di ruang isolasi. Karena tida pekan terakhir terlihat ada kenaikan, maka pihaknya melakukan penambahan tempat tidur di ruang isolasi.
Sebenarnya, pihaknya bisa menambah lagi ketika memang dibutuhkan hingga 50 persen dari seluruh kapasitas tempat tidur rumah sakit. ”Jika melihat informasi dari Kementerian Kesehatan, puncaknya akhir tahun 2022, sehingga kami sudah menyiapkan tambahan bed ketika memang itu terjadi,” terangnya.
Peningkatan kasus Covid-19 tersebut, pihak rumah sakit terus memperketat pelayanan dengan melakukan rapid test bagi pasien maupun keluarga pasien yang baru masuk.
“Rumah Sakit Mardirahayu konsisten sejak Covid-19 sampai sekarang tetap ketat melakukan skrening Covid-19. Baik pasien dan keluarga kami lakukan rapid test terlebih dahulu,” ungkapnya.(sol)