BERDIKARINEWS.ID – Politik menjadi salah satu jalan membangun bangsa dan negara. Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan berpesan agar para pemilih pemula melek politik untuk ikut andil dalam pembangunan.
Menjelang pesta demokrasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Masan berpesan kepada remaja yang masuk kelompok pemilih remaja untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik.
“Pada pemilu mendatang, jangan lupa untuk memilih calon-calon wakil rakyat sesuai hati nurani. Jangan karena paksaan apalagi karena diberi imbalan uang atau money politics. Sebab satu suara sangat berarti untuk menentukan masa depan bangsa lima tahun kedepan, jadi gunakan hak pilihnya dengan baik,” katanya.
Pesan agar pemilih pemula tidak apolitis kerap disampaikan Masan saat bersua dengan para pelajar. Salah satunya saat menghadiri sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang cukai, pekan lalum
Masan berpesan apabila menemukan adanya money politics di wilayahnya segera dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai pengawas yakni Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum).
“Dengan berani lapor maka berarti sudah peduli dengan nasib bangsa. Mari gerakan anti politik uang dan pemilu yang bersih sesuai dengan asas pemilu yaitu Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil (Luber Jurdil), Maka kita bisa menciptakan pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat, berintegritas untuk Indonesia lebih maju,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa mengenai fenomena masyarakat yang memilih pemimpin karena uang. Kebiasaan tersebut diharapkannya tidak dilanjutkan.
“Memilih pemimpin jangan karena uang karena momentum Pemilu harus dimanfaatkan untuk mencari sosok pemimpin yang bisa merealisasikan serta memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sebagai masyarakat kita punya hak pilih, kalau karena amplop (uang), rugi nanti kedepannya,” katanya.
Ketua DPRD Kudus ini mengatakan kepada semua masyarakat khususnya di Kota Kretek maupun para pemilih pemula untuk memilih pemimpin harus didasarkan pada kredibilitas dan rekam jejak calon pemimpinnya serta saling menghormati dan menghargai pilihan masing-masing.
“Bagaimana memilih yang menurut masyarakat mampu merealisasikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Gak boleh karena uang, harus karena kredibilitas calon pemimpinnya, rekam jejaknya. Saya juga berharap kita saling mengingatkan agar tidak saling mengejek, namun saling mengajak agar seluruh masyarakat Kudus untuk berpolitik sehat hingga terpilihlah pemimpin yang ideal di Kabupaten Kudus,” terangnya.
Sementara itu, dengan kemajuan teknologi yang ada serta maraknya penggunaan sosial media yang hampir semua remaja menggunakannya, Masan berharap masyarakat tidak mudah menelan berita yang mengarah pada ujaran kebencian. Masifnya informasi turut memberi celah bagi penyebar berita hoax.
“Sekarang yang namanya berita mudah sekali diakses. Tapi, justru harus hati-hati mencerna sumber informasi dan memastikan kejelasan serta kredibilitas suatu informasi maupun data yang diterima itu benar terutama ini sudah memasuki tahun politik,” ujarnya.(lis)
	    	















































































		    
                                