Kudus, berdikarinews.id – Tahun politik pada 2024 semakin dekat, setahun sebelumnya dipastikan sudah mulai merasakan atmosfer pemilu. Pemuda apalagi mahasiswa diminta menyikapinya dengan baik guna menyukseskan pemilu serentak 2024.
Hal itu disampaikan Bupati Kudus Hartopo dalam seminar yang mengambil tema ‘Meningkatkan Peran Aktif Mahasiswa dalam Menggunakan Hak Pilih Guna Menyukseskan Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024’ di lantai III Gedung R, Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) Sabtu (19/11/2022).
Bupati Hartopo menekankan kedewasaan politik kepada segenap mahasiswa yang hadir dari berbagai fakultas di UMK tersebut. Karena sebentar lagi akan dipertemukan dengan tahun politik, yang saat ini tentu sudah mulai dipanaskan oleh sekelompok tim sukses. ”Oleh sebab itu, perlunya kedewasaan dalam berpolitik sehingga selalu tercipta kondusifitas di masyarakat,” katanya.
Menurutnya, meski atmosfer politik memanas karena persaingan kandidat, mahasiswa diimbau tetap selektif dalam menggunakan hak suara untuk menentukan pilihannya dengan cara melihat rekam jejak para kandidat.
“Persaingan dalam politik itu wajar, maka saya imbau pada adik-adik semua jangan asal pilih kandidat. Pelajari dan cari tahu rekam jejaknya, pilihlah figur atau sosok yang dapat memberikan komitmen dalam kepemimpinannya nanti,” imbaunya.
Dirinya menjelaskan, politik sebenarnya adalah hal yang elegan sebagai bentuk komitmen antara pemerintah dan masyarakat guna meraih kekuasaan untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
“Politik itu hal yang elegan, sebagai bentuk komitmen antara pemerintah dan masyarakat untuk meraih kekuasaan sehingga pemimpin dapat menciptakan sebuah kesejahteraan masyarakatnya,” jelasnya.
Oleh karena itu dalam menghadapi tahun politik nanti, Hartopo mengajak masyarakat khususnya mahasiswa untuk merubah mindset dan tradisi politik di masyarakat. Dirinya meminta untuk menghindari money politics yang memiliki dampak besar dalam hasil pemilihan nanti.
“Pilihlah pemimpin sesuai kepribadian melalui track recordnya yang bagus. Hilangkan budaya money politics (politik uang) agar memininalisir dampak negatif yang terjadi dalam kepemimpinan,” ajaknya.
Terakhir, pihaknya berharap semoga dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu bagi mahasiswa sehingga dapat mengikuti dan dan menyukseskan pemilihan umum serentak dan untuk menghasilkan pemimpin yang baik dan berkualitas.
“Semoga adik-adik semua dapat menyerap ilmu yang diberikan dalam kegiatan ini dengan baik sehingga dapat diaplikasikan dalam ikut menyukseskan pemilihan umum serentak sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang baik dan berkualitas,” pungkasnya.
Sementara itu, Diah Irawati mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengaku bahwa apa yang dikatakan oleh Bupati Hartopo memanglah benar adanya. Dalam menghadapi tahun politik memang diperlukannya kedewasaan dalam politik.
“Sangat setuju dengan ucapan Pak Bupati, kedewasaan politik perlu kita tanamkan untuk menciptakan kondusifitas di tengah panasnya atmosfer persaingan. Salah satu bentuk kedewasaan dalam politik dengan menggunakan hak pilih secara bijak dengan melihat figur kandidat. Dengan begitu kita dapat menghindari politik uang jika telah menemukan sosok pemimpin yang baik menurut kita berdasarkan rekam jejaknya,” jelasnya.(sol)