Kudus, berdikarinews.id – Curah hujan tinggi beberapa waktu terakhir membuat debit air sungai meningkat, akibatnya tanggul sungai di Dukuh Juwik RT 02/RW 05 Desa Pladen, Kecamatan Jekulo jebol. Puluhan rumah warga akhirnya terendam banjir.
Melihat jebolnya tanggul di dua titik di Kudus, Bupati Kudus Hartopo desa maupun kecamatan untuk memeriksa tanggul yang melintasi wilayahnya. ”pengecekan tanggul sebagai mitigasi bencana, Ketika ditemukan rawan jebol bisa langsung dilakukan penanganan,” katanya saat meninjau lokasi banjir Jum’at (21/1/2022).
Sebelumnya, warga dan relawan telah menambal tanggul menggunakan ban dan batu. Satu alat berat dikerahkan untuk mengurug tanah dan menancapkan tiang pancang dari bambu. Untuk sementara, Hartopo meminta agar batu dan ban diganti dengan sak berisi pasir atau tanah supaya lebih kuat.
”Kalau pakai ban dan batu ini kesannya memang rapi dan bagus tapi rawan jebol, nanti rumah warga jadi tergenang lagi,” terangnya.
Pihaknya sudah memerintahkan seluruh camat dan kepala desa memantau kondisi tanggul saat rakor mitigasi bencana. Apabila ada indikasi kebocoran, pihaknya meminta untuk ditandai sehingga bisa langsung ditambal.
Karena jika kebocoran dibiarkan akan terkikis air sungai dan melebar. ”Saya minta kerjasama kepala desa dan camat untuk memperhatikan sekaligus menindaklanjuti tanggul yang bocor,” jelasnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS untuk perbaikan talud, tanggul, dan normalisasi sungai. Sementara itu, anggaran Pemerintah Kabupaten Kudus tidak cukup untuk normalisasi sungai secara keseluruhan. Hanya bisa normalisasi lokal saja.
”Kami sudah meminta BBWS untuk normalisasi sungai. Banyak sungai yang melewati Kudus yang dangkal dan rawan banjir. Nanti juga ada perbaikan tanggul, kalau bisa ditinggikan lagi,” imbuhnya.
Salah satu warga terdampak tanggul jebol, Sarpin, mendapat perhatian Hartopo. Pihak desa menyampaikan Sarpin yang telah berusia senja tinggal sebatang kara. Hartopo melalui Dinas Sosial P3AP2KB Kudus akan memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah Sarpin.
“Kami memanggil Dinsos supaya diverifikasi dan mendapatkan bantuan. Kasian Mbah Sarpin yang tinggal sendiri dan atap rumahnya perlu diperbaiki,” pungkasnya.(sol)