Kudus, berdikarinews.id – Urusan pengelolaan parkir di Kabupaten Kudus masih belum tergarap optimal. Realisasi pendapatan, terutama dari sektor parkir tepi jalan umum masih jauh dari potensi yang ada.
Anggota Komisi C DPRD Kudus Kholid Mawardi mengatakan, realisasi parkir tepi jalan umum sepanjang 2022 masih belum mecapai target. Ia mengatakan, retribusi parkir perlu lebih ditingkatkan lagi meskipun target pendapatan retriusi dari parkir sudah memenuhi.
“Untuk secara keseluruhan target parkir memang mencapai target. Namun khusus untuk pendapatan parkir di tepi jalan umum supaya ditingkatkan lagi,” katanya.
Pendapatan dari sektor parkir tepi jalan umum Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus tahun 2022 ditarget sebesar Rp 1.067.873.000. Dari total target itu hanya bisa terpenuhi sebesar Rp 839 juta atau 78,58 persen.
Untuk target tahun ini naik menjadi sebesar Rp 1,36 miliar. Kholid menambahkan, kenaikan target ini harus dipandang tidak sekedar normatif semata. Ia mengatakan, Dishub harus mencari inovasi untuk mendongkrak pendapatan parkir di sektor ini.
Salah satu inovasi yang bisa dilakukan antara lain penerapan parkir elektornik dan optimalisasi lahan parkir.
Wakil rakyat dari Partai Golkar ini mengatakan, terkait lahan parkir perlu untuk ditingkatkan lagi atau kalau bisa disediakan lahan parkir khusus yang tertata dan profesional. Terlebih jumlah kendaraan semakin bertambah namun lahan parkir masih sempit.
“Optimalisasi lahan parkir ini penting untuk mengurangi kepadatan lalu-lintas akibat parkir di tepi jalan umum yang tidak tertata rapi,” katanya.
Selain itu, keberadaan “Pak Ogah” juga harus mendapat perhatian lebih. Terkait keberatan pak ogah agar dialihkan menjadi tenaga outsourching, ia mengusulkan agar mereka diberi bekal pembinaan terkait lalu-lintas.
Dengan bekal itu mereka diharapkan memiliki peran yang lebih optimal sebagai pembantu petugas lalu-lintas.
Sorotan pengelolaan parkir juga menjadi perhatian khusus Ketua DPRD Kudus Masan. Selain terkait pendapatan yang perlu dipacu, Masan juga meminta Dishub memperhatikan penampilan para tukang parkir.
Wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini melihat seragam juru parkir di Kabupaten Kudus sudah lusuh dan perlu diganti. Terakhir pengadaan seragam juru parkir yakni pada akhir masa jabatan Bupati Musthofa.
Setelahnya, hingga kini belum lagi ada pengadaan seragam untuk juru parkir. Ia menilai keberadaan juru parkir ini kan juga menjadi salah satu wajah kota.
“Jika mereka tampil lusuh, tentu akan menggangu citra wajah kota. OPD terkait perlu memikirkan untuk menata seragam para juru parkir ini. Tak hanya juru parkir saja, para petugas kebersihan penyapu jalan juga saya lihat seragamnya sudah jelek-jelek. Ini juga perlu perhatian khusus,” katanya. (lis)