Kudus, berdikarinews.id – Pemkab Kudus meminta Satgas Covid-19 untuk siaga, termasuk hingga tingkat RT dan RW untuk melakukan pemantauan kepada pemudik. Tujuannya tak lain untuk mengantisipasi agar penyebaran Covid-19 di Kudus tidak melonjak lagi seperti sebelumnya.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan, pihaknya meminta Satgas RT dan RW melakukan pementauan, ketika ada pemudik yang datang harus dimonitor. ”Harus proaktif, ini demi warga Kudus, antisipasi penularan harus dilakukan,” katanya Kamis (16/12/2021).
Upaya tersebut dilakukan karena dirinya tidak ingin lagi muncul lonjakan kasus seperti sebelumnya, sehingga membuat Kudus masuk pada zona hitam saat itu. Kewspadaan harus dilakukan, bahkan hingga tingkat RT dan RW.
Pihaknya juga mempersilahkan Satgas untuk melakukan langkah antisipatif, seperti melakukan screening pendatang. Jika memang membutuhkan bantuan, bisa melapor ke desa atau kecamatan.
Selain antisipasi pemudik, pihaknya juga akan menutup Balai Jagong, karena lokasi tersebut dijadikan tempat nongkrong sehingga memicu kerumunan. ”Jika melihat sebelumnya, lokasi tersebut dijadikan lokasi nongkrong setelah alun-alun, jadi tempat alternatif, kami akan tutup pada 24 dan 25 Desember dan 31 Desember hingg 1 Januari 2022,” jelasnya.
Selain baai Jagong, Alun-alun Simpang Tujuh juga ditutup, tujuannya tak lain untuk menghindari kerumunan. Karena alun-alun biasanya menajdi salah satu titik kumpul untuk perayaan tahun baru dan hari libur lainnya.
Untuk objek wisata lainnya, sampai saat ini belum ada keputusan, masih meihat perkembangan. Namun ketika lokasi wisata banyak kedatangan wisatawan dari luar kota dan menimbulkan kerumunan, akan dilakukan penutupan dengan durasi tertentu. ”Kami ingin masyarakat memahami, karena ini masih pandemi,” jelasnya.(sol)