Berdikarinews.id – Hujan yang turun dengan intensitas tinggi membuat air sungai limpas di beberapa daerah, bahkan membuat sejumlah tanggul jebol di beberapa titik. Seperti di Desa Gonatepus dan Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo.
Bupati Kudus didampingi Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas PKPLH, Kalakhar BPBD, Camat Mejobo, Pihak BBWS, dan kepala desa setempat meninjau Sungai Piji di Desa Golantepus dan Kesambi yang tengah dilakukan perbaikan tanggul oleh pihak Dinas PUPR dan BBWS, Jumat (17/2/2023) sore.
“Yang jebol tidak banyak, tapi imbas dari jebolnya talud ini mengakibatkan limpasan air yang menggerus dinding talud yang lain. Akhirnya jebol lagi di tempat lain dan meluas,” ucap Hartopo.
Menurutnya, limpasan air yang terjadi akibat erosi yang ada di Hulu (pegunungan) karena terdapat kerusakan alam serta penumpukan sampah di daerah hilir (sungai jeratun), sehingga berdampak pada sedimentasi sungai.
“Erosi dan penumpukan sampah yang mengakibatkan sedimentasi sungai, sehingga air hujan tidak bisa langsung mengalir dan mengakibatkan limpasan,” jelasnya.
Oleh karena itu, untuk mengembalikan fungsi sungai, Pemkab Kudus terus menjalin kerjasama dengan BBWS dengan cara normalisasi sungai, perbaikan tanggul, dan pengelolaan sampah yang ada di sungai sehingga aliran air sungai dapat kembali normal. Anggaran pemeliharaan sungai pun telah disiapkan secara maksimal.
“Kami dengan BBWS dan swadaya masyarakat akan bekerjasama untuk menangani ini. Mulai normalisasi, sampai pembersihan sampah. Anggaran sudah disiapkan maksimal, begitu ada kejadian langsung ditangani dan diperbaiki,” ucapnya.
Dirinya berharap sinergitas antara pemerintah daerah dengan pihak BBWS terus terjalin secara baik sehingga dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi secara intens.
“Semoga sinergitas antara Pemkab Kudus dengan BBWS dapat selalu terjalin baik, sehingga koordinasi dan komunikasi dapat selalu intens,” harapnya.
Hartopo juga mengimbau bagi seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat meminimalisir bencana alam yang terjadi.
“Saya imbau adanya kesadaran masyarakat. Yang pertama, kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Yang kedua, di hulu banyak hutan gundul, sudah ditanam pohon keras (reboisasi). Mohon masyarakat jangan mencabut dan mengganti dengan tanaman musiman,” imbaunya. (sol)