Kudus, berdikarinews.id – Kabupaten Kudus memiliki banyak keunikan budaya, salah satunya dari segi pakaian atau yang dikenal dengan pakaian kudusan. Pemkab Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengenalkan pakaian kudusan melalui peragaan busana yang bertajuk pagelaran busana kudusan empat negeri di Pendapa Kudus, Senin (20/12/2021).
Pagelaran busana kudusan tersebut menampilkan busana penganten toto kaji, busana kudusan gaya saudagar muslim dan peranakan, jas koko iket kudusan, dan busana caping kalo pedagang dan caping kalo berkerudung.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan, ciri khas Kudus melalui busana kudusan memang belum dieksplore maksimal. Dengan pagelaran busana kudusan tentunya menjadi salah satu Langkah untuk semakin memperkenalkan busana kudusan. ”Dengan even ini masyarakat bisa mengetahui kekayaan budaya yang begitu agung nilanya,” katanya.
Denagn pagelaran semacam ini, tentu diharapkan amsyarakat Kudus makin mengenal, selain itu juga masyarakat luar Kudus bisa mengenalnya juga. Sehingga kedepan juga bisa menjadi daya tarik wisata di Kudus.
Di Jawa ada pepatah, ‘aijining diri soko lati, ajining rogo soko busono’. Pepatah tersebut tentu menjadi semangat agar busana kudusan harus tetap lestari dan makin dikenal. ”Saya minta dinas untuk mengeksplore busana kudusan ini, mulai dari sejarahnya , filosofinya dan lainnya agar masyarakat Kudus tahu asal usul kebudayaan kita,” terangnya.
Selain itu, Bupati Kudus meminta agar pagelaran busana kudusan empat negeri sebagai salah satu budaya Kabupaten Kudus bisa dipatenkan. Sehingga indeintitas budaya yang memiliki ke-khas-an tersendiri semakin melekat.
“Ini harus dipatenkan, agar kudus mempunyai budaya yang khas sehingga semua orang tau kebudayaan yang identik dengan Kudus,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dalam acara tersebut bupati juga memerintahkan adanya sarasehan tentang budaya kudusan. Tujuannya dari dialog sarasehan itu bisa menjadi dasar pertimbangan dalam memutuskan kebijakan Kudus kedepan. (sol)