Kudus, berdikarinews.id – Doa sholat dhuha perlu kalian pahami ketika sebelum melaksanakan sholat dhuha. Karena itu salah satu bagian penting dalam sholat dhuha selain waktu dan tata cara sholatnya.
Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang dianjurkan, hal itu berdasarkan banyaknya dalil tentang keutamaan sholat dhuha. Termasuk dalam doa sholat dhuha juga berisi hal-hal yang sangat penting.
Sholat dhuha biasanya dilaksanakan saat matahari sudah mulai naik seukuran tombak. Jika dihitung jam, maka jatuh sekitar pukul 07.00 pagi hingga tergelincirnya matahari. Namun ada waktu yang lebih utama, yakni saat terik matahari mulai terasa panas atau dalam fiqih disebut dengan rumus ‘setelah lewat seperempat siang’ dihitung dari awal subuh.
Jika melihat rumus itu, maka sholat dhuha lebih utama dilaksanakan sekitar pukul 09.00 pagi. Sehingga jika kalian ingin sholat dhuha, maka perlu melihat waktu tersebut. Saat ini juga sudah banyak aplikasi sholat yang beredar, teramsuk untuk mengingatkan sholat dhuha.
Tata Cara Sholat Dhuha
Rekaat sholat dhuha minimal dua rekaat dan maksimal 12 rekaat. Namun lebih baik lagi ketika dilaksanakan hingga delapan rekaat. Tentunya usai sholat juga harus memahami doa sholat dhuha agar lebih afdol.
Sedangkan surat apa yang harus dibaca saat sholat dhuha, sebenarnya tidak ada batasan terkait surat Alquran yang harus dibaca. Namun ada surat yang disunnahkan untuk dibaca saat menunaikan sholat dhuha.
Surat Alquran yang sunnah dibaca setelah surat Al-fatihah yakni As-Syamsu dan Ad-Dhuha atau surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. Namun jauh lebih baik ketika digabungkan, yakni rekaat pertama membaca As-Syamsu dan A-Kafirun, lalu rekaat kedua membaca Ad-Dhuha dan Al-Ikhlas.
Lalu untuk rekaat -rekaat berikutnya surat Al-Kafirun direkaat pertama dan Al-Ikhlas direkaat kedua. Tata cara ini berdasarkan Hasyiyah I’anatut Tholibin, Juz I halaman 255.
Doa Sholat Dhuha
Doa sholat dhuha menjadi penutup dalam pelaksanaan sholat dhuha. Ada beberapa doa sholat dhuha yang muncul. Namun paling banyak digunakan karena memiliki dasar yang kuat adalah sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ بَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Allâhumma innad dhuhâ’a dhuhâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allâhumma in kâna rizkî fis samâ’i, fa anzilhu. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu.
Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Wa in kâna ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika, wa bahâ’ika, wa jamâlika, wa quwwatika, wa qudratika. Âtinî mâ âtaita ‘ibâakas shâlihîn.
Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu. Rabbighfir lî, warhamnî, watub ‘alayya. Innaka antat tawwâbur rahîm.
Arti doa sholat dhuha, “Ya Allah, sungguh waktu dhuha merupakan milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tak ada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu. Tak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Ya Allah, kalau rezekiku berada di langit, turunkanlah.
Kalau ada di bumi, keluarkanlah. Kalau rezekiku sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. Apabila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Ya Allah, berikanlah aku apa yang engkau anugerahkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.
Ya Allah, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang.”
Untuk doa sholat dhuha pada paragraf terakhir, ada anjuran untuk membacanya sebanyak 40 kali hingga 100 kali. Untuk dasar keterangan doa sholat dhuha ini bisa kalian temukan di kitab I‘anatut Thalibin, Darul Fikr, Beirut, juz I, halaman 225.
Sebelum sholat dhuha, sebaiknya kalian memahami juga doa sholat dhuha, mulai dari bacaannya hingga artinya. Sehingga ketika kalian membaca doa sholat dhuha akan lebih bisa merasakan, sehingga bisa semakin khusyuk dalam sholat maupun berdoa usai sholat.
Baca Juga : Aplikasi Pengingat Salat dan Adzan
Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dianjurkan, banyak dalil yang menyatakan keutamaan sholat dhuha, baik dari Al-Quran maupun hadist. Seperti penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in.
ويسن الضحى لقوله تعالى “يسبحن بالعشي والإشراق” قال ابن عباس صلاة الإشراق صلاة الضحى. روي الشيخان عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أوصاني خليلي بثلاث: صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام
Artinya, “Shalat dhuha disunahkan berdasarkan firman Allah SWT, ‘Bertasbih bersama dia di waktu petang dan pagi.’ Ibnu Abbas menafsirkan shalat isyraq adalah shalat dhuha. Bukhari-Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ‘Rasulullah pernah berwasiat tiga hal kepadaku: puasa tiga hari dalam setiap bulan, shalat dhuha dua raka’at, dan witir sebelum tidur.’”
Wasiat Nabi tersebut tidak hanya khusus bagi Abu Hurairah, tetapi berlaku untuk seluruh umat Nabi Muhammad SAW karena di dalam hadits lain disebutkan shalat dhuha memiliki banyak keutamaan dan hikmah.
Di antara hikmah shalat dhuha ialah sebagai berikut.
Ampunan Dosa
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dijelaskan bahwa orang yang membiasakan shalat dhuha dosanya akan diampuni oleh Allah SWT, meskipun dosa tersebut sebanyak buih di lautan.
Rasulullah bersabda sebagai berikut.
من حافظ على شفعة الضحى غفرت له ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر
Artinya, “Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Tidak Dianggap Orang Lalai
Semua orang tentunya tidak ingin dianggap sebagai orang yang lengah atau lalai, terutama dalam hal mencari rahmat tuhan. Untuk menghindari lalai itulah, sholat dhuha menjadi salah satu solusinya, sehingga terus ingat akan rahmat tuhan.
Rasulullah bersabda
من صلى الضحى ركعتين لم يكتب من الغافلين
Artinya, “Barang siapa yang melaksanakan shalat dhuha dua rekaat maka tidak termasuk orang lalai,” (HR Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).
Dhuha sebagai Sedekah
Shalat dhuha juga memilik keutamaan lainnya, yakni sebagai sedekah.
Rasulullah bersabda;
يصبح على كل سلامي من أحدكم صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة، ويجزئ عن ذلك ركعتان يركعهما من الضحي
Artinya, “Pada setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya, dan amar ma’ruf adalah salah satu sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua raka’at,” (HR Muslim).
Itulah tiga keutamaan sholat dhuha, tentunya ada beberapa keutamaan lainnya yang belum bisa disebutkan dalam artikel ini. Kalian setelah membaca artikel ini tentunya diharapkan mendapatkan pemahaman terkait sholat dhuha.
Mulai dari pemahaman tentang keutamaan sholat dhuha, waktu melaksanakan sholat dhuha dan doa sholat dhuha yang dipanjatkan usai sholat.(lis)