Kudus, berdikarinews.id – Tiga preman pemalak pedagang Dandhangan akhirnya diringkus Polres Kudus, Senin (20/3/2023). Langkah itu diambil setelah adanya laporan dari masyarakat melalui Instagram milik Polres Kudus.
Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kapolsek Kota Iptu Subkhan mengatakan, ketiga pelaku yang ditangkap yakni AG (45), AS (51) dan AZ (53). Ketiganya ditangkap usai adanya keluhan amsyarakat atas Tindakan ketiganya yang melakukan pemalakan. ”Kami ada laporan di DM Instagram @polreskudus, langsung kami tindaklanjuti,” katanya.
Dalam DM di Instagram tersebut secara jelas menyebutkan ada tiga orang yang mengaku preman dan meminta paksa sejumlah uang kepada pedagang di area Dandhangan. Laporan DM itu langsung direspon dengan terjun ke lokasi.
Pedagang yang dipalak berada di barat Sungai Gelis dan saat itu memang ramai di kolom komentar dan banyak juga yang melaporkan melalui DM. Pihaknya langsung memeirntahkan tim Unit Reskrim Polsek Kota untuk melakukan penangkapan kepada pelaku pemalakan liar tersebut.
Akhirnya ketiga preman pemalak pedagang Dandhangan yang meresahkan itu bisa tertangkap dan setelah dilakukan penelusuran, ketiganya mengatasnamakan warga setempat. Selanjutnya mereka meminta sejumlah ang keamanan secara paksa kepada pedagang Dandhangan yang berada di sebelah barat Kaligelis.
Baca Juga: Motor Listrik Gesit Raya Rilis 2023
”Mereka meminta sejumlah uang secara paksa dan akhirnya membuat pedagang Dandhangan resah,” jelasnya.
Tiga preman pemalak pedagang Dandhangan itu setelah dilakukan penangkapan akhirnya dibawa ke Polsek Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pihaknya juga mengingatkan agar tindakan tersebut tidak diikuti oleh lainnya, karena pihaknya akan terus melakukan penindakan yang memang itu melanggar hukum.
Seperti diketahui sebelumnya, tradisi Dandhangan merupakan tradisi yang sudah ada sejak lama di Kudus menjelang Ramadhan. Zaman dahulu banyak warga yang datang ke Menara Kudus untuk memastikan kapan dimulainya puasa Ramadhan.
dari banyaknya ornag itulah akhirnya juga diikuti oleh pedagang, sehingga saat ini tradisi berdagang menjelang Ramadhan masih ada. Sehingga menjadi salah satu wisata tradisi di Kudus yang cukup ramai. Karena sepanjang Jalan Sunan Kudus ramai dengan pedagang yang menjual berbagai dagangan.(sol)