BERDIKARINEWS.ID – Warga yang berada di sepanjang tanggul bagian kanan Sungai Wulan di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus melakukan gotong royong untuk meninggikan tanggul hingga dini hari pada Sabtu (16/3/2024).
Peninggian tanggul Sungai Wulan yang melintas di Kecamatan Undaan itu dilakukan bertujuan untuk memperkuat tanggul, mengingat debit air semakin besar setelah tiga hari diguyur hujan.
Salahs atu warga Khumaidi (60) mengatakan, dia bersama warga lainnya melakukan peninggian tanggul sejak magrib. ”Kami harus waspada, karena air di Sungai Wulan terus naik bahkan hampir menyentuh tanggul bagian atas,” katanya.
Peninggian tanggul dilakukan dengan karung sak berisi tanah, sehingga diharapkan bisa menguatkan tanggul ketika tiba-tiba air semakin tinggi.
Ketua DPRD Kudus Masan mengatakan, pihaknya juga ikut dalam proses penguatan tanggul tersebut. Karena memang penanganan banjir yang melanda Kudus harus dilakukan dengan tindakan cepat.
”Tanggul ini perlu dilakukan penguatan agar warga tidak was-was setiap musim hujan. Inisiatif warga dalam proses peninggian ini sangat bagus karena memang perlu penanganan atau antisipasi cepat,” jelasnya.
Dia menambahkan, banjir di Kudus merupakan persoalan rutin, sehingga seharusnya penangannya sudah dipahami, bisa cepat dieksekusi.
Sehingga pihaknya meminta Pj Bupati Kudus untuk segera mengambil langkah cepat dan taktis untuk penanganan banjir di Kudus.
Tak hanya penguatan tanggul Sungai Wulan saja, penanganan banjir yang disebabkan luapan dari Sungai Piji dan Dawe yang memicu banjir di Kecamatan Mejobo juga perlu dilakukan penanganan.
”Menurut saya, Sungai Piji dan Dawe memang perlu dibuat cekdam, setidaknya tiga titik agar bisa mengendalikan air saat musim hujan. Jika melihat eprsoalan ini, tentu hanya persoalan kewenangan, jika ada pelimpahan kewenangan ke masyarakat, penguatan tanggul pasti segera dilakukan,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyoroti lambannya perimbasan phon yang dilakukan di Kudus. Seharusnya menjelang musim hujan, perimbasan pohon sudah dilakukan sebagai langkah antisipasi.
Kasus pohon tumbang yang cukup banyak di Kudus, menandakan antisipasi tersebut tidak dilakukan. ”Tiap tahun kan kita pasti mlalui musim hujan, seharusnya perimbasan pohon bisa dilakukan jelang musim hujan tiba,” imbuhnya.
Perimbasan pohon bisa dilakukan dengan menggandeng pihak swasta, mulai dari PLN hingga perusahaan yanga da di Kudus. Sehingga tidak ada lagi alasan jumlah personil untuk perimbasan pohon terbatas.
Akibat bencana banjir yang melanda, pihaknya juga membuka tempat pengungsian di Gedung DPRD Kudus. Sejumlah korban banjir di Kecamatan Undaan sudah mengungsi ke Gedung DPRD Kudus.(lis)