Kudus, berdikarinews.id – Bupati Kudus Hartopo melakukan pemantauan ujian tatap muka yang dilaksanakan di SMP 3 Kudus, SMP 3 Bae, dan SMP NU Al Ma’ruf Kudus Selasa (20/4/2021). Pemantauan tersebut untuk melihat apakah pelaksanannya sudah sesuai protokol kesehatan (prokes) atau belum.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan, dari pemantauan ujian yang dilaksanakan, kondisinya sudah cukup bagus. Protokol kesehatan sudah dijalankan dengan baik, baik prosedur pengecekan suhu, handsanitaizer hingga daya tampung kelas sebanyak 50 persen sudah terpenuhi. “Sudah baik, memang harus disiplin,” katanya saat pemantauan ujian Selasa (20/4/2021).
Kunci sukses ujian tatap muka memang ada di kedisiplinan, sehingga guru harus terus mengingatkan murid untuk mematuhi prokes. Tak hanya murid, guru juga harus disiplin, baik disiplin prokes bagi dirinya maupun memantau muridnya akan disiplin melaksanakan prokes.
Khusus untuk murid, guru harus mengingatkan agar tidak hanya melaksanakan prokes di lingkungan sekolah saja, melainkan juga harus mengingatkan usai sekolah. Sehingga siswa langsung pulang ke rumah, tidak mampir ke beberapa tempat yang rawan penularan virus.
“Satgas harus ikut memastikan murid yang pergi langsung ke sekolah dan pulang langsung ke rumah. Terutama nanti setelah bulan Ramadan. Untuk meminimalisir kasus Covid-19,” terangnya.
Hartopo menambahkan, guru juga diminta harus selalu memakai faceshield saat makan maupun minum di kantor. Untuk itu, dirinya ingin antara guru dan orang tua juga melakukan kolaborasi untuk memantau siswa.
Karena siswa setelah pulang sekolah menjadi tanggungjawab orang tua, sehingga perlu kolaborasi agar proses pembelajaran bisa maksimal walaupun pembelajaran tatap muka masih minim. “Tanpa kolaborasi ini, pembelajaran tidak akan bisa maksimal, orang tua juga harus turut ambil bagian,” ujarnya.
Kolaborasi ini sangat penting, karena saat Hartopo melakukan pemantauan bertemu seorang wali murid yang datang bersama anaknya untuk bertemu guru. Ternyata anaknya tidak mengerjakan tugas sekolah. Sehingga Hartopo meminta ayah tersebut dan lainnya juga harus bisa ikut mengingatkan dan membantu anak dalam proses belajar mengajar.
Kondisi seperti ini memang tidak diinginkan, semuanya ingin normal, namun untuk mencapai normal butuh kedisiplinan. Sehingga pihaknya berharap orang tua memahami kondisi yang ada dan berperan aktif dalam pembelajaran bersama anaknya.
“Saat seperti ini, motivasi orang tua sangat penting agar anak semangat belajar. Seorang bapak pasti ingin anaknya lebih sukses darinya. Jangan sampai, pendidikan saat ini malah menjerumuskan anak-anak di masa depan. Maka dari itu, bapak harus terus mengingatkan anak. Nduk, Nang, sinau ben pinter,” pesannya kepada wali murid.
Sementara itu, suasana berbeda terlihat dari ujian tatap muka yang dilaksanakan SMP NU Al-Ma’ruf. Meskipun di kelas, para siswa tetap mengerjakan ujian via gawai. Hartopo meminta pihak sekolah mengevaluasi kebijakan yang telah mendapatkan persetujuan wali murid tersebut.
Pihaknya mengingatkan esensi dari pembelajaran tatap muka yakni meminimalisir ketergantungan dan meningkatkan kemandirian anak dalam mengerjakan tugas. “Selama pandemi, anak mengerjakan tugas di rumah dan tugas dilakukan via gawai. Adanya ujian tatap muka berguna untuk menggenjot usaha para murid mandiri dalam mengerjakan tugas. Mohon kebijakan ini ditinjau kembali,” paparnya kepada para guru di SMP NU Al-Ma’ruf.(sol)