Kudus, berdikarinews.id – Bupati Kudus Hartopo menyambangi warga langsung untuk mendengarkan keluhannya. Mulai dari sopir angkutan umum hingga petani. Keluhan tersebut dijadikan bahan untuk menyusun kebijakan, bahkan bupati juga memborong cabai petani dan dibagikan ke masyarakat.
Bupati mulai menyambangi sopir angkutan umum yang berada di brak Djarum di Desa Megawon, Kecamatan Mejobo. Dia dengan seksama mendengarkan keluhan sopir tersebut. Selanjutnya dia memberikan motivasi dan bingkisan sembako kepada sopir tersebut.
“Di era pandemi ini, semua serba sulit. Semua aktivitas serba terbatas dan hampir lumpuh. Tak hanya panjenengan, aktivitas pembangunan kesejahteraan masyarakat pun demikian,” kata bupati.
Unuk itu, bupati meminta bersabar dan syukuri apa yang ada dan tentunya terus berdoa agar pandemi bisa segera selesai dan aktivitas ekonomi kembali normal. Karena pandemi saat ini, dampaknya cukup besar bagi ekonomi.
Usai berbagi bingkisan, Hartopo melanjutkan tinjauanya pada petani cabai di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo. Anjloknya harga cabai menjadi keluhan petani, solusipun didapatkan agar kedepan tidak ada keluhan harga cabai yang rendah.
“Anjloknya harga cabai dikarenakan sementara ini koneksi petani dengan pihak ketiga, Langkah, pemda bisa memfasilitasi dengan memberikan akses langsung pada user atau konsumen, jadi untuk harga bisa sedikit naik karena tanpa pihak ketiga,” terangnya.
Selain itu, Hartopo juga memberi solusi lainya berupa pengolahan cabai, tentunya dengan difasilitasi dari Dinas Pertanian agar dapat diberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat). Nantinya pengolahan berupa pengeringan cabai yang akhirnya bisa menaikkan nilai harga jual.
Apalagi saat ini perkilo cabai keing mencapai Rp.180.000, nantinya dinas akan membuat pelatihan tersebut. Tentunya petani juga harus mengikuti pelatihan tersebut jika ingin menaikkan harga jual cabainya.
Terkait wacana DPRD untuk membuat perusda perdagangan untuk menyerap hasil pertanian, Hartopo akan berkoordinasi dengan pihak dewan. “Akan kami koordinasikan dengan DPRD, karena ini bisa jadi perda inisiatif tidak harus dari pihak eksekutif, selagi dapat menguntungkan petani saya setuju saja. Pada intinya misi pemerintah kan menyejahterakan rakyat,” pungkasnya.
Diakhir tinjauanya, Hartopo memborong semua hasil pertanian cabai yang telah dipanen sebanyak 2 kuintal serta membagikanya kepada masyarakat sekitar. (sol)