Kudus, berdikarinews.id – Naiknya kasus Covid-19 di Kudus membuat banyak orang kaget, karena kenaikan sangat drastis. Imbasnya, bus wisata yang masuk ke Kabupaten Kudus akan diminta putar balik. Karena lonjakan kasus akibat protokol kesehatan yang lemah di loaksi wisata.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan, kenaikan angka kasus positif covid-19 didominasi klaster keluarga yang terjadi usai hari raya. “Mayoritas lokasi wisata abai dengan prokes, akibatnya banyak yang tertular,” katanya saat konsultasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara virtual di Command Center Dsikominfo, Senin (24/5/2021).
Tren peningkatan mulai pada 16 Mei dan sampai 23 Mei ternyata naik tajam hingga 488 kasus positif. Semua lokasi wisata, baik wisata umum dan religi tak menetapkan prokes dengan baik. Padahal sudah berulangkali diberikan imbauan, namun dalam pelaksanaanya masih kurang baik.
Bupati segera melakukan evaluasi terkait pendisiplinan protokol kesehatan dan standar operasional prosedur (SOP) pada tempat-tempat wisata. Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, pihaknya akan melakukan penyekatan bus dari luar kota yang menuju ke titik wisata. Diharapkan hal ini dapat memutus rantai penyebaran pandemi dari luar daerah.
“Penanganan saat ini, tempat pariwisata dievaluasi baik dari SOP-nya dan satgasnya. Selanjutnya, mengantisipasi bus dari luar kota akan dilakukan penyekatan di beberapa titik, agar putar balik,” tuturnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ganjar Pranowo mendukung penuh pengetatan protokol kesehatan pada lokasi wisata yang berpotensi terjadi kerumunan. Ia juga meminta kepada seluruh bupati/walikota untuk bertindak tegas apabila terjadi pelanggaran terhadap protokol kesehatan.
“Ketatin aja, kalau ada yang izin menyelenggarakan acara sudah diberikan tapi tidak tertib, dibubarkan saja. Bentuk-bentuk adaptasi kebiasaan baru ini kita lakukan dengan ketat,” ujarnya.(sol)