Pati, berdikarinews.id – Dua Desa di Kecamatan Batangan dan Jakenan terendam banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (18/2/2022). Ketinggin banjir mencapai 80 sentimeter dan merendam sekitar 500 rumah warga.
Hingga Sabtu (19/2/2022) pagi, banjir masih terlihat menggenangi pemukiman warga Desa Ketitang Wetan. Akitivitas wargapun terlihat terganggu karena jalan yang melintas desa itu masih banjir dengan ketinggian 80 sentimeter.
Warga Desa Ketitang Wetan Hasanudin mengatakan, banjir sudah terjadi sejak Jumat (18/2/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Hujan terus turun hingga Sabtu dini hari, akibatnya banjir terjadi. Wargapun menyelamatkan barang yang dimiliki agar terhindar dari banjir. ”Banjir sampai lutut orang dewasa, di dalam rumah bisa sampai 30 sentimeter,” katanya.
Dirinya tetap bertahan di rumah yang terken banjir karena memang sudah terbiasa, maklum saja daerahnya sering jadi langganan banjir. Dirinya berharap pemerintah bisa memeprbaiki sungai yang melintas di desanya, sehingga bisa menampung air dengan baik dan tidak terjadi banjir.
”Jika tidak ada perbaikan, pasti akan terus banjir seperti ini ketika hujan lebat, karena ini kiriman air dari Pegunungan Kndeng yang berada di sisis elatan desa kami,” terangnya.
Sementara, tokoh masyarakat Desa Ketitang Wetan Sudadi menambahkan, banjir yang terjadi kali ini memang karena intensitas hujan yang tinggi. Akibatnya banjir, ditambah tanggung sungai yang sudah jebol sebeluknya membuat banjir makin parah.
Sehingga dirinya berharap pemerintah bisa mencarikan solusi, agar banjir di desanya dan Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan bisa teratasi. ”Kalau di Desa Glonggong, ketinggian banjir mencapai 50 sentimeter,” imbuhnya.(sol)