Kudus, (berdikarinews.id) – Banjir yang merendam empat desa di Kecamatan Kaliwungu akibat kiriman dari Kabupaten Grobogan. Pemkab Kudus mematikan kebutuhan warga selama air masih menggenangi rumah atau pemukiman warga.
Plt Bupati Kudus Hartopo mengatakan, air dari Kabupaten Grobogan mengakibatkan Bendungan Wilalung di Kecamatan Undaan mencapai ketinggian 833 kubik per detik, paling tinggi. ”Imbasnya di Dukuh Setrokalangan dan lainnya mengalami banjir,” katanya Minggu (31/1/21).
Hartopo berharap agar banjir yang menggenangi permukiman diwilayah kecamatan Kaliwungu dapat segera surut. Dirinya juga memastikan terpenuhinya semua keperluan warga terdampak banjir mulai dari tempat pengungsian, dapur umum, bahkan tenaga kesehatan serta obat-obatan yang dibutuhkan.
“Harapan kami semoga banjir yang terjadi diwilayah Kabupaten Kudus dapat segera surut, sejauh ini kami telah berupaya mengantisipasi limpasan banjir dengan mempersiapkan tempat pengungsian, dapur umum, obat-obatan dan tenaga medis yang siap 24 jam. Selain itu kami akan mempersiapkan perahu karet yang standby untuk mobilitas warga yang membutuhkan,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan keamanan warga terdampak banjir, karena mereka enggan mengungsi salah satunya untuk menjaga harta bendanya.
Pihaknya pun selalu berkoordinasi dengan pihak BBWS untuk mengantisipasi terulangnya limpasan air yang dapat berakibat banjir serta terkait pemeliharaan tanggul sungai.
Karena sebagian besar wilayah sungai di Kabupaten Kudus adalah wewenang dari pihak BBWS. Dirinya berharap pihak BBWS juga akan membuatkan embung untuk meminimalisir banjir serta nantinya dapat berfungsi sebagai tandon air yang dapat digunakan saat musim kemarau untuk keperluan irigasi. ”kalau musim penghujan bisa buat tampungan air,” terangnya.
Pemerintah kabupaten Kudus selalu berupaya untuk mengantisipasi dan meminimalisir banjir saat musim penghujan, dengan selalu menjalin koordinasi yang baik terhadap instansi terkait, diharapkan mendapat solusi terbaik untuk perkembangan Kabupaten Kudus.