Kudus, berdikarinews.id – Beberapa rumah sakit di Kudus mengeluhkan sulitnya mendapatkan tenaga keperawatan, padahal saat ini butuh tambahan tenaga. Alasan mereka enggan mendaftar karena banyak yang takut karena tertular
Direktur RS Aisiyah Kudus, dr Hilal Ariyadi mengaku kesulitan mendapatkan tenaga kesehatan, khususnya tenaga keperawatan. Alasannya memang beragam, salahs atunya karena takut tertular covid-19. ”Ini menjadi tantangan tersendiri, banyak yang takut karena pandemi,” katanya (4/7/2021).
Pihaknya membutuhkan tambahan tenaga karena memang dari 65 tenaga Kesehatan di rumah sakitnya, sepuluh orang menjalani isolasi mandiri. Biasanya, ketika mereka sudah sembuh ada lagi nakes yang terpapar, sehingga bergantian.
Karena kekurangan tenaga, pihaknya mengupayakan permohonan bantuan ke pemerintah maupun jejaring rumah sakit yang dimiliki. Seperti dari Universitas Muhamamdiyah Kudus yang membantu dengan mengirimkan sepuluh mahasiswa.
Hal sama juga dirasakan RS Mardirahayu Kudus, masih ada kebutuhan 13 tenaga Kesehatan, namun kekurangannya mulai turun. ”Sebelumnya kami kekurangan 30 orang, sekarang tinggal 13 orang,” jelas dr. Wara.
Meskipun mengalami kekurangan tenaga Kesehatan, pihaknya tetap melakukan pelayanan secara maksimal. Sementara untuk rekrutmen tambahan tenaga keperawatan sudah dilakukan secara mandiri oleh pihaknya.(sol)