Kudus, berdikarinews.id – Kementrian Kesehatan akhirnya mengirimkan satu mobil laboratorium bergerak surveilans untuk membantu penanganan covid-19 di Kudus. Dengan mobil tersebut maka proses screening akan lebih cepat, sehingga langkah yang diambil juga akan lebih cepat.
Bantuan tersebut diberikan melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta. Mobil tersebut ditempatkan di RSUD dr. Loekmonohadi. “Bantuan itu membuat kapasitas testing covid-19 makin meningkat,” Kata Direktur RSUD dr. Loekmonohadi dr. Abdul Aziz Achyar Senin (7/6/2021).
Adanya mobil laboratorium bergerak surveilans ini bisa untuk mempercepat diagnosis. Karena bisa mengetahui seseorang positif covid-19 atau tidak.
Selama ini, semua pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dilakukan screening melalui swab antigen dan early warning score (EWS). Ketika skor EWS dibawah 10, maka masuk kategori suspek.
Untuk itu, agar suspek bisa segera diketahui positif atau tidak, maka perlu percepatan. Salah satunya dengan mobil laboratorium tersebut. “Mobil laboratorium ini bisa memproses 94 spesimen dalam sekali running,” terangnya.
Dalam mobil tersebut, terdapat tiga ruang terpisah dan merupakan laboratorium bio safety level II. Didalamnya terdapat mesin RT-PCR, PCR GeneXpert (TCM), mesin ekstraksi otomatis, biosafety cabinet level II (BSL II), autoclave, laminar air flow, freezer, dan alat pengubah air dari udara untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Sementara untuk RSUD, sudah memiliki Laboratorium biomolekuler. Pengoperasiannya dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan dilengkapi dengan alat ekstraksi RNA robotic. Laboratorium RSUD mampu melakukan pemeriksaan 400 spesimen setiap hari.
Namun dengan bantuan tersebut, tentu akan sangat membantu dalam proses tracing dan testing. Apalagi saat ini lonjakan kasus cukup tinggi, jadi butuh kecepatan dalam diagnosis penyakit.(sol)