Kudus, berdikarinews.id – Pemkab Kudus mendapatkan penghargaan kategori Bureaucratic Reform, yakni ‘Excellent Public Communication’ di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022) malam. Penghargaan diberikan lantara Bupati Kudus dan Ketua DPRD Kudus dan jajarannya menjalankan komunikasi yang baik dalam penanganan pandemi.
Komunikasi yang baik dibutuhkan lantara dalam penanganan pandemi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Melainkan butuh banyak bantuan dari berbagai pihak, terutama masyarakat itu sendiri.
Masyarakat dan lainnya bisa tergerak ketika komunikasi atau sosialisasi yang dilakukan harus baik. ”Sejak awal, kami memang secara konsisten menerapkan pola komunikasi yang humanis dan mudah dipahami warga,” katanya.
Sehingga, masyarakat secara sadar dan proaktif akan turut andil dalam mengendalikan dan lepas dari pandemi. Untuk itu, penyampaian informasi terkait bahaya dan perkembangan kasus Covid-19, tempat isolasi, ketersediaan rumah sakit serta berbagai kebijakan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam rangka menangani pandemi dilakukan secara optimal.
Tiap kunjungan ke masyarakat, bupati selalu mengajak warga untuk melakukan vaksinasi. Berkat pendekatan komunikasi publik yang baik, Kabupaten Kudus, yang sempat menjadi zona hitam kasus Covid-19, mampu bangkit dari pandemi dan pulih sektor ekonominya.
Atas kerja keras itu, bupati Hartopo dianugerahi penghargaan Indonesia Awards 2022. Bupati Kudus menerima penghargaan kategori Bureaucratic Reform, yakni ‘Excellent Public Communication’ di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022) malam.
Penghargaan kategori tersebut hanya diraih tiga kepala daerah se-Indonesia. Diantaranya, Bupati Kudus, Bupati Bangka Selatan, dan Bupati Gunung Kidul.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kudus Masan menerima penghargaan kategori Sinergetic Stakeholder Partnership, yakni ‘Excellent Public Service Innovation’.
Masan dinilai menjadi pionir inovasi pelayanan publik yang berdampak luas bagi masyarakat. ”Kami ucapkan terimakasih, ini sebagai pelecut juga agar kami bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat terus lebih baik lagi,” terang Masan.
Dia menambahkan, penghargaan yang diterimanya adalah wujud implementasi dari misinya melayani masyarakat, yaitu mendengar, melihat, dan memperjuangkan. Sehingga, aspirasi masyarakat mampu diserap dan dicarikan solusi terbaik.
“Semua itu kembali kepada masyarakat, bahwa kita betul-betul mendengar, melihat, dan memperjuangkan apa yang menjadi keinginan rakyat. Semoga ini bisa menjadi penyemangat kami untuk berbuat lebih banyak,” jelasnya.
Bupati menambahkan, penghargaan itu didedikasikannya untuk warga masyarakat Kabupaten Kudus. Bupati menilai, masyarakat sangat kooperatif dan mudah diajak untuk menjalin komunikasi demi kemajuan Kota Kretek.
“Ini semua untuk semua warga Kudus. Adanya komunikasi yang baik inilah yang menjadikan kita bisa gotong royong menjadikan Kudus bangkit dan ekonominya pulih,” katanya.
Selain itu, bupati menegaskan, penghargaan Indonesia Awards dijadikan sebagai pelecut semangat reformasi birokrasi. Adanya komunikasi yang efektif mampu mempermudah akses pelayanan publik.
Sebagai tambahan informasi, penjaringan penghargaan daerah terbaik tersebar luas ke 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Penjaringan itu dilakukan berdasarkan kriteria empiris melalui dua indikator. Pertama, pemberitaan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.(sol)