Kudus, berdikarinews.id – Kelangkaan minyak goreng ternyata dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab dengan menjual minyak goreng curah palsu. Kali ini yang menajdi sasaran adalah pengusaha kerupuk yang memang membutuhkan minyak goreng dalm jumlah besar untuk produksinya.
Sampai saat ini, ada dua pengusaha krupuk yang tertipu dan mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Korbannya yakni Siti Muthoharoh (45) dan Musmiah (60) warga Desa Cendono, Kecamatan Dawe. ”Sebelumnya saya didatangi pelaku menawarkan minyak goreng curah,” kata Siti Murhoharoh Rabu (16/2/2022).
Saat ditawari oleh dua pelaku, dirinya tidak menaruh curiga walaupun harga yang ditawarkan lebih murah dibanding harga pasaran saat ini. Dirinyapun membeli dengan harga Rp 16.500 per kilogram, sementara harga di pasaran mencapai Rp 18.000 per kilogram, terpaut Rp 2.000.
”Saya tidak curiga, karena beberapa bulan lalu sebelum harga minyak goreng mahal, pernah beli dua kali, tapi ini malah ditipu,” terangnya.
Dirinya saat itu memesan 21 jerigen pada Sabtu (12/2/2022), siangnya diberikan sampel satu jerigen yang isinya memang minyak goreng asli. Lalu sorenya dikjirim sebanyak 20 jerigen dan ternyata isinya minyak goreng palsu.
Tak hanya dia, kakaknya yang juga menekuni usaha kerupuk tergiur dengan minyak goreng murah tersebut. Kakaknya membeli lima jerigen atau 125 kilogram dengan nominal Rp 2 juta.
”Saya tahu kalua minyak gorengnya palsu justru ketika kakak saya pada Minggu siang tiba-tiba bilang kok minyaknya seperti air, lalau milik saya saya buka, ternyata isinya memang air, bukan minyak goreng,” jelasnya.
Untuk kerugian yang dialaminya mencapai Rp 5 juta, walaupun sebenarnya dirinya abru membayar Rp 5 juta. Namun dalam proses pengiriman, pelaku menunjukkan sikap buru-buru dan tidak menanyakan sisa uang yang belum dibayar.
Pelaku saat itu menuangkan 20 jerigen minyak goreng palsu ke drum berukuran besar yang dibawa mereka sendiri sebagao bonus pembelian. Pelaku ada dua orang menggunakan minibus berwarna hitam.
”Isinya air berminyak dan sepertinya diberikan pewarna kuning saja, semoga saya dan kakak saya yang jadi korban, yang lain tidak,” imbuhnya.
Sementara itu Musmiah yang tak jauh dari rumah Siti menunjukan kondisi minyak goreng palsu yang ia beli justru hanya berwarna putih seperti air biasa. Namun jerigen yang diberikan penipu seperti jerigen minyak goreng curah seperti umumnya, kondisi jerigen agak lusuh.
”Saya membeli 125 kilogram, kerugian saya Rp 2 juta,” jelasnya.
Kedua kakak beradik tersebutpun mengalami kerugian Rp 7 juta, sampai berita ini ditulis, keduanya belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.(sol)