Kudus, berdikarinews.id – Kantin sekolah dan pedagang kaki lima sekolah (PKLS) menjadi perhatian khusus Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Kantin dan PKLS nantinya menjadi sasaran edukasi agar dagangan yang dijual aman bagi siswa, jangan sampai ditemukan kasus keracunan siswa lagi.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada melalui Sekdin Dian Vitayani mengatakan, keamanan pangan memang tidak hanya focus ke kantin, melainkan juga ke PKL yang ada di skeitar sekolah. ”Karena siswa tetap saja jajan ke PKLS, baik saat istirahat atau pulang sekolah,” katanya Jumat (20/5/2022).
Siswa banyak yang membeli jajanan sekolah karena harganya murah dan rasanya disukai anak-anak. Sehingga diharapkan sekolah segera membentuk tim keamanan pangan, tujuannya untuk memberikan edukasi kepada PKL agar pangan yang dijual aman bagi siswa.
Koordinator Substansi Kelompok Framasi dan Komuniaksi (Infokom) BBPOM Semarang, Novi Eko Rini menambahkan, PKLS memang membutuhkan pembinaan dan pengawasan. Sehingga pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK).
Dinas Pendidikan dan DKK semua daerah juga harus memperhatikan kondisi tersebut. Sehingga PKLS memang benar-benar menjual makanan yang aman bagi siswa. ”Pembinaan perlu dilakukan, karena berbeda dengan kantin yang mudah diawasi, untuk PKLS apa yang dijual bebas, karena sekolah tidak memiliki wewenang mengatur, sehingga pembinaan yang perlu dilakukan,” terangnya.
Selain itu, siswa juga harus diedukasi agar membeli jajanan yang sehat. Sementara untuk PKLS, memang DKK yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan dan pembinaan, sehingga perlu ada penyuluhan dan edukasi kepada PKLS terkait makanan yang higienis dan sehat.
Kepala DKK Kudus Badai Ismoyo melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Nuryanto menambahkan, pihaknya sudah melakukan penyuluhan kepada PKLS. Mulai dari bahan baku yang aman, cara pengolahan yang baik dan alat yang digunakan harus bersih dan higienis.
Untuk pembinaan PKLS, diakui cukup sulit, karena jualannya berpindah-pindah. ”Jajanan yang dijual di sekolah memang harus diawasi. Pedagang juga diharapkan memahami itu, jangan hanya jual murah namun tidak memperhatikan bahan bakunya,” imbuhnya.(sol)
.