Kudus, berdikarinews.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) saat ini masih rendah, namun pihaknya tetap waspada agar kasus DBD tidak melonjak tajam, apalagi sampai hari ini sudah ada dua kasus meninggal dunia karena DBD. Salah satu cara untuk menekan itu dengan sosialisasi ke masyarakat agar membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi genengan air, apalagi saat ini sudah sering turun hujan.
Kepala DKK Kudus Badai Ismoyo melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Nuryanto mengatakan, saat ini hujan sudah mulai turun, walaupun cuaca tak menentu. Karena tiba-tiba hujan lalu panas lagi. ”Cuaca seperti ini juga memicu munculnya jentik-jentik nyamuk untuk berkembang biak,” katanya (14/9/2021).
Saat ini Puskesmas sudah mulai bergerak, terutama di wilayah yang diperkirakan akan banyak muncul kasus DBD. Sehingga pihaknya sudah melakukan antisipasi, karena jumlah kasus DBD masih terus ada.
Dari data yang ada, mulai Januari hingga Agustus 2021, ada 82 kasus yang terdeteksi, dua diantaranya meninggal dunia. ”Jika melihat cauaca yang ada, harus waspada dan segera lakukan Langkah antisipasi,” terangnya.
Untuk lonjakan kasus, biasanya terjadi ketika memasuki musim penghujan, yakni pada November, Desember dan Januari dimana intensitas hujan cukup tinggi. Sehingga masyarakat juga diharapkan untuk membersihkan barang atau benda yang mungkin menjadi tempat jentik nyamuk berkembang biak.
Kepala Puskesmas Ngembal Kulon kamal Agus Efendi mengatakan, pihaknya sudah melakukan proses ‘bersih-bersih’ terkait antisipasi kasus DBD. Salahs atu yang menajdi fokus di wilayah Desa Getas Pejaten yang berpotensi kasus DBD tinggi.
”Kmai datangi beberapa titik, termasuk penjual ban bekas yang berpotensi menjadi tempat genangan air, kami minta untuk menutupi tumpukan ban,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta warga untuk mengecek tandon air, memberishkan kaleng bekas dan melakukan fogging. Untuk Desa getas Pejaten sudah memiliki alat fogging sendiri, sehingga akan lebih cepat penangannya.
Sementara untuk kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Ngembal Kulon, mulai Januari hingga Agustus 2021, ada 36 kasus. Melihat angka tersebut, masyarakat diharapkan terus menjaga kebersihan lingkungannya.(sol)