Kudus, berdikarinews.id – Ujian untuk Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) yang rencananya dilaksanakan akhir Maret 2021 tetap dilakukan secara daring. Namun untuk ujian yang sifatnya praktik, tetap dilakukan secara luring dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah III Sunoto mengatakan, untuk ujian yang bersifat praktek, dilakukan secara tatap muka dengan protokol ketat dan bertahap. Selain itu juga dilakukan terbatas dengan izin orang tua. ”Sementara ujian sekolah lainnya dilakukan secara daring,” katanya kemarin.
Dia mengingatkan, untuk siswa yang mengalami kendala sinyal, sekolah bisa memfasilitasi ruang ujan, karena terkadang ada siswa yang lokasinya memang sulit mendapatkan sinyal. Sehingga dengan antisipasi tersebut, siswa tersebut bisa tetap mengikuti ujian secara daring.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kudus Syaiful Hadi, ujian sekolah, siswa mengerjakan di rumah masing-masing. Seperti tes pertengahan semester dan lainnya. ”Kami menyiapkan laboratorium untuk siswa yang mungkin terkendala sinyal,” terangnya.
Sementara untuk siswa yang mengalai sakir atau izin tiak bisa mengikuti ujian, nantinya ada hari susulan ujian. Tentunya ujian susulan tersebut tetap dilakukan secara daring.
Sesuai rencana, ujian dilakukan pada 29 Maret 2021 selama seminggu, selanjutnya siswa kelas XII tidak ada lagi ujian. Mengingat ujian nasional sudah dihapus. ”Biasnaya ujian kita beruntun, mulai ujian kompetensi keahlian, ujian sekolah dan ujian nasional.
Walaupun dilakukan secara daring, dia berharap siswa tetap mengerjakan secara serius. Walaupun ujian ini tidak menjadikan penentu sebuah kelulusan. Karena penilaian lain juga menjadi salah satu faktor, seperti selalu mengumpulkan tugas hingga selalu mengikui pembelajaran secara daring.(sol)